IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Choli Qoumas meninjau kesiapan akomodasi, konsumsi, dan transportasi yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia pada Kamis (19/5/2022). Untuk memastikan kualitas layanan, dia juga sempat mencoba sejumlah sarana prasarana yang tersedia di hotel, termasuk mengemudikan salah satu bus antar kota yang akan menjadi sarana transportasi jamaah haji Indonesia.
Ada dua hotel pada wilayah yang berbeda yang ditinjau Menag. Pertama adalah Hotel Al Khulafaa-3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jamaah. Kedua, Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jamaah.
“Hari ini saya meninjau hotel yang akan digunakan jamaah saat di Makkah. Saya pastikan kapasitas hotel memadai dan fasilitasnya sesuai standar kontrak. Saya lihat hotelnya bagus,” ujar menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut ini dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (20/5/2022).
“Saya coba lift hotel, memastikan berfungsi dengan baik, meski dalam dua tahun jarang dipakai. Kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai juga dicek, termasuk fasilitas tempat salat dan tempat makan,” jelas dia.
Kepada pihak hotel, dia pun meminta agar senantiasa menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah haji. Apalagi, durasi jamaah haji tinggal pada hotel di Mekkah cukup lama, sampai 25 hari.
Selain hotel, Gus Yaqut juga meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad yang melayani rute Misfalah - Jiyad. Di sana, dia mengecek kesiapan bus antar kota dan bus shalawat.
“Saya tadi sempat juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota. Busnya memang masih sangat bagus. Rata-rata keluaran baru, umur pembuatan kurang dari lima tahun dan tampak terawat dengan baik,” ucap dia.
“Saya juga minta penyedia layanan transportasi agar memperhatikan AC kendaraan tetap dingin supaya jemaah tidak kepanasan, mengingat musim haji diperkirakan bersamaan dengan musim panas,” kata Gus Yagut.
Tidak hanya itu, Gus Yaqut juga meninjau kesiapan layanan katering. Dia mendatangi Dapur Al Jauhara di wilayah Makkah. Dia fokus memastikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.
“Saya menekankan kepada penyedia layanan katering agar menu dan cita rasa makanan jamaah Indonesia memiliki cita rasa nusantara. Pihak katering juga harus memastikan distribusi makanan tepat waktu, tidak terlambat,” ujarnya.
“Alhamdulillah, secara umum sudah siap dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Kami akan terus berusaha untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia,” jelas Gus Yaqut.