IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi beberapa hari yang lalu kembali menegaskan larangan bagi warganya untuk bepergian ke 16 negara, termasuk Indonesia. Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono mengatakan hal tersebut tidak akan mengganggu persiapan haji nanti.
"(Kebijakan itu) nggak ngaruh ke pelaksanaan haji, karena yang dilarang kan warga negara Saudi ke Indonesia," ucap dia dalam pesan singkatnya kepada Republika, Selasa (24/5/2022).
Ia menyebut kebijakan tersebut sudah diambil Saudi sejak Juli 2021 lalu. Namun, ia masih belum mengetahui alasan mengapa akhir-akhir ini seolah ditegaskan kembali. "Alasan waktu itu adalah merebaknya Covid-19. Tapi dengan perkembangan Covid-19 di Indonesia seperti sekarang, tetap juga belum dicabut," lanjutnya.
Terkait pertemuan antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji Saudi kemarin, keduanya sama sekali tidak membahas persoalan tersebut. Pertemuan murni membahas persiapan dan pelaksanaan musim haji 1443 H/2022 M.
Hingga saat ini, Konjen Eko menyebut baik Pemerintah Indonesia maupun Kerajaan Saudi tengah berusaha keras untuk mempersiapkan segala layanan dan fasilitas haji. Ia pun berharap agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar.
"Yang jelas paket (haji) yang ditawarkan mahal dan karenanya penting agar janji layanan yang baik, yang dijanjikan Saudi agar ditepati. Bukan hanya sekedar menaikkan biaya haji. Transparansi juga penting," ucap dia.
Lebih lanjut, ia menyebut saat ini tim dari Kementerian Kesehatan sedang di Arab Saudi untuk menyiapkan alat kesehatan dan mengecek layanan yang ada. Di sisi lain, tim dari Kementerian Agama juga terus bergerak.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya disampaikan berada di Arab Saudi selama lima hari, 18 hingga 22 Mei. Dalam kunjungan kerja ini, ia bersama rombongan mengecek kesiapan penyelenggaraan haji di Arab Saudi.
"Saya sudah cek semua layanan di Saudi, baik akomodasi, transportasi, katering, serta layanan kesehatan dan alhamdulillah semua siap," ujar Menag dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (23/5).