IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Pusat Kesehatan Haji memiliki Emergency Medical Team (EMT) untuk merespon jamaah haji yang sakit, dulu tim ini dikenal Tim Gerak Cepat (TGC). Sesuai dengan tugas dan fungsinya, EMT akan bergerak cepat ketika mendapat informasi jamaah sakit di sektor-sektor pemondokan dan area Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
"Dari sisi respon, tim EMT Haji dipersiapkan untuk bergerak cepat memberikan tindakan kepada jemaah dalam situasi gawat darurat, sehingga diharapkan dapat menormalkan keadaan," kata anggota EMT dr Putro S Muhammad, saat berbincang dengan Republika, Senin (23/5/2022).
Dokter kelahiran 1988 ini menuturkan, apabila diperlukan, tim EMT Haji ini akan melakukan upaya rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi di atasnya seperti Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah maupun KKHI Madinah termasuk RS Arab Saudi.
Ia menyatakan, bahwa semua tim kesehatan haji akan berkolaborasi dengan tim lainnya, seperti akomodasi, logistik, konsumsi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji di tanah suci.
"Semua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan bersatu padu memberikan pelayanan optimal kepada jamaah agar penyelenggaraan haji tahun ini sukses, jamaah meraih haji yang mabrur, serta sehat sampai kembali ke Tanah Air," katanya.
EMT akan memberikan data real di lapangan (temuan maupun tindakan). Hal ini penting bagi pemantauan operasional pelayanan penyelenggaraan haji sehingga melengkapi bahan evaluasi masukan sekaligus dalam membersiapkan langkah antisipasi bagi kebijakan pelayanan haji lebih lanjut.
Penempatan Tim EMT
Tim EMT secara umum akan ditempatkan di dua area, yakni Makkah dan Madinah.
Di Makkah, tim EMT Haji dibagi ke dalam lima sektor dan satu sektor khusus tambahan di sekitar Masjidil Haram.
Adapun di Madinah, tim EMT Haji akan dibagi ke dalam tiga sektor dan satu sektor khusus tambahan di sekitar Masjid Nabawi.
"Tiap-tiap sektor ini akan dilengkapi dengan ambulans yang dapat membantu mobilisasi jemaah yang membutuhkan pertolongan pada fasilitas kesehatan lebih lanjut," terang dr. Putro.
Lebih lanjut, seluruh petugas kesehatan yang tersebar di beberapa sektor tersebut akan terintegrasi pada saat pelaksanaan Armuzna. Pada fase-fase kritis Armuzna ini diharapkan Tim EMT Haji dapat mengantisipasi bila ada keluhan terkait kesehatan, serta dapat ditangani secara cepat dan tepat.