Rabu 25 May 2022 15:51 WIB

Sosok Abi yang Didoakan Nabi Ibrahim

Dalam surat Asy Syu'ara ayat ke-86 dapat ditemukan doa Nabi Ibrahim kepada Allah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Berdoa (Ilustrasi)
Foto:

Ustaz Syahrullah memberikan salah satu contohkan ayat yang terdapat lafadz abun tapi tidak bermakna ayah kandung melainkan bermakna paman. Seperti pada ayat ke-133 surat Al Baqarah.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ

Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Ustaz Syahrullah menjelaskan pada ayat tersebut menceritakan nabi Ya'qub yang bertanya pada anak-anaknya tentang apa yang akan anak-anaknya sembah sepeninggalnya? Anak-anaknya itu lalu menjawab bahwa mereka akan menyembah Tuhannya nabi Ya'qub yang juga Tuhannya ayah-ayahnya nabi Ya'qub yakni nabi Ibrahim (kakeknya nabi Ya'qub), nabi Ishaq (ayah kandung nabi Ya'qub) dan nabi Ismail (pamannya nabi Ya'qub).

"Perhatikan, disitu menyebutkan illahi abaaka (Tuhan bapak kamu) yaitu Ibrahim Ismail, Ishak. Kenapa disebut juga Islamil disitu? Padahal ayahnya dia (nabi Ya'qub) adalah Ishak. Ismail kan pamannya. Tetapi disebut disitu illaha abaaaik, kata abun disebutkan disitu. Inilah salah satu contoh," kata ustaz Syahrullah. Karena itu menurut ustaz Syahrullah kata abuun tidak mesti berarti ayah kandung.  

Dalam sebuah riwayat dijelaskan nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa ia itu (benihnya) berpindah dari tulang sulbi orang-orang yang bersih baik itu laki-laki maupun perempuan. Artinya silsilah nabi Muhammad dari ayah kandungnya hingga nabi Adam adalah orang-orang yang bersih, bertauhid kepada Allah. Maka riwayat ini pun menjadi penguat para ulama yang berpendapat bahwa ayahnya nabi Ibrahim itu juga adalah orang yang beriman dan tidak mungkin orang yang ingkar kepada Allah, sebab dari situlah silsilah nabi Muhammad SAW. Dalam arti lain tidak mungkin silsilah nabi Muhammad berasal dari orang yang musyrik. Maka nama Azar yang disebutkan dalam sejarah sebagai nama ayah nabi Ibrahim bukanlah ayah kandung melainkan pamannya nabi Ibrahim.

Ustaz Syahrullah mengatakan bahwa nama Azar itu adalah laqob atau gelar bermakna orang yang bersalah penyembah berhala. Nama aslinya adalah Tarah. Ini juga yang menjadi perdebatan para ulama apakah Azar dan Tarah adalah orang yang sama atau keduanya berbeda, yang satu pamannya dan yang satu lagi adalah ayah kandungnya. 

Namun jika Azar atau pun Tarah adalah orang yang sama dan ayah kandung nabi Ibrahim, ada argumentasi ulama yang menyatakan bahwa Nur Muhammad sudah berpindah ke nabi Ibrahim ketika Azar menjadi kafir. Tetapi menurut ustadz Syahrullah pendapat atau argumentasi yang kuat adalah bahwa Azar itu bukan ayah kandung nabi Ibrahim melainkan pamannya. 

 

Sedang pendapat yang ketiga, ulama memilih untuk tidak mempersoalkan itu sebab tidak dijelaskan detail dalam Alquran. Pendapat ketiga lebih memilih husnudzan bahwa ayahnya nabi Ibrahim adalah orang yang beriman dan bukan penyembah berhala. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement