IHRAM.CO.ID,GAZA – Kelompok Hamas memperingatkan Israel bahwa mereka akan menghadapi risiko perang jika mengizinkan kaum nasionalis melakukan pawai dengan mengibarkan bendera Israel dan melintasi Kota Tua Yerusalem. Kegiatan itu rencananya digelar pada Ahad (29/5/2022) mendatang.
“Saya berharap Hamas dan faksi (militer) lainnya siap melakukan semua yang mereka bisa untuk mencegah peristiwa ini (pawai bendera Israel di Yerusalem), terlepas dari konsekuensi yang harus kita tanggung,” kata Kepala Departemen Politik dan Hubungan Luar Negeri Hamas Bassem Naim, Kamis (25/5/2022).
Dia menekankan, saat ini keputusan tersebut ada di tangan Israel dan masyarakat internasional. “Mereka dapat menghindari perang dan eskalasi jika mereka menghentikan kegilaan (pawai) ini,” ujarnya.
Naim memperingatkan, aksi perlawanan terhadap pawai tersebut bisa saja tak hanya berasal dari Jalur Gaza. “Siapa bilang reaksinya hanya dari Gaza? Mungkin Anda akan memiliki pembom bunuh diri di dalam Yerusalem, saya tidak tahu. Tidak diperintahkan dari kami,” ucapnya seraya mengingatkan bahwa yang dihadapi Israel dalam pertempuran bukan hanya Hamas, tapi rakyat Palestina.
Pawai bendera yang rencananya digelar pada Ahad mendatang merupakan acara peringatan penaklukan Israel atas Yerusalem dalam perang Arab-Israel 1967. Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya. Namun klaim itu ditolak dan tidak diakui secara internasional.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah membela keputusan pejabat keamanan untuk mengizinkan pawai bendera digelar pada Ahad mendatang. Massa nantinya memasuki Gerbang Damaskus dan melewati kawasan Muslim. Kendati demikian, beberapa anggota pemerintahan koalisi di pemerintahan Bennett telah mendesak agar rute pawai ditimbang kembali.
Gerbang Damaskus termasuk dalam area “status quo” Yerusalem. Hal itu pula yang menjadi alasan Hamas memperingatkan Israel untuk tak menggelar pawai bendera tersebut.