IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Haul ke-129 Syekh Nawawi Al Bantani di Pesantren Annawawi Tanara, Banten, Jumat (27/5). Dalam kesempatan itu, Ma'ruf mengajak umat meladani sosok Syekh Nawawi Al Bantani sebagai ulama panutan di Indonesia bahkan dunia.
Wapres mengatakan, semangat Syekh Nawawi dalam menuntut ilmu bisa dijadikan contoh bagi umat saat ini. "Salah satu yang jadi teladan kita itu semangat beliau menuntut ilmu. Zaman itu betapa sulitnya orang pergi ke Makkah mencari ilmu setelah dia berputar-putar disini mencari ilmu, kemudian beliau ke Makkah," kata Ma'ruf saat menghadiri Peringan Haul di Pesantren Nawawi Al Bantani, Jumat (27/5/2022).
Menurut Ma'ruf, Syekh Nawawi tidak hanya diakui dalam negeri tetapi juga diakui dunia mulai dari Timur Tengah dan negara-negara lainnya. Karya-karya Syekh Nawawi juga menjadi rujukan bagi ulama lain di berbagai negara, baik menyangkut fiqih, akidah hingga tafsir.
"Dia membuat karangan yang sangat mudah dibaca, bahasanya tidak ruwet, makanya dia jadi rujukan pesantren di Indonesia, di Malaysia, di mana mana bahkan di Mesir. Bahkan kitabnya menjadi kajian untuk tesis dan disertasi," ujarnya.
Selain itu, tafsir karya Syekh Nawawi Al Bantani soal menjaga diri dari wabah juga menjadi acuan dalam penanganan Covid-19, khususnya menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi. "Ini tafsirnya Syekh Nawawi, karena itu saya jadikan dasar bagaimana kita wajib melakukan upaya-upaya prokes termasuk vaksinasi. Sebab vaksinasi itu adalah termasuk menjaga diri dari wabah," katanya.
Sejalan dengan Ma'ruf, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat meneladani sikap Syekh Nawawi yang moderat sangat patut dicontoh untuk generasi saat ini. Yaqut menilai kemoderatan Syekh Nawawi tergambar dari kitab-kitab beliau yang sudah mendunia dan dipelajari seluruh pesantren.
"Ada di hadist di pembukaan kitab Nasoihul ibad yang menggambarkan kemoderatan beliau, pertama tertulis hadis Qudsi tentang melarang kedzoliman. Hadist ini relevan dengan kondisi saat ini yang mengarah sikap saling benci dan saling salah menyalahkan," katanya.
Ia melanjutkan, kemoderatan beliau tentang kitab hadis tentang saling menyayangi, yakni barang siapa yang menebarkan cinta kasih sesama umat di bumi, Allah akan menyayanginya juga. Karena itu, ia berharap momentum haul ini bukan sekedar menjadi seremoni, tapi menangkap keteladanan Syekh Nawawi untuk menjalani hidup yang akan datang.
"Kita bersyukur saat ini kita bisa bersilaturahim bersama pada acara ini, kita semua tau Syech nawawi menjadi panutan ulama di Seluruh Nusantara bahkan dunia," kata Yaqut.