Jumat 27 May 2022 18:39 WIB

Waspadai Heat Stroke, Semua Petugas Haji Harus Miliki Jiwa Edukasi Kesehatan

Jamaah haji akan dihadapkan pada suhu yang sangat ekstrim di kisaran 42-43 derajat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agung Sasongko
LaLayar suhu udara di pelataran Masjid Al Haram menunjukkan cuaca di Kota Makkah.
Foto: Republika/M Hafil
LaLayar suhu udara di pelataran Masjid Al Haram menunjukkan cuaca di Kota Makkah.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS, MH meminta semua petugas kesehatan haji memiliki jiwa edukasi kesehatan. Hal ini penting dilakukan, mengingat pelaksanaan ibadah haji di tahun ini kemungkinan akan dihadapkan pada suhu yang sangat ekstrim di kisaran 42-43 derajat celcius. 

Dalam kurun waktu Tahun 2012 – 2019, tercatat di tahun 2017 merupakan kasus kematian tertinggi jemaah haji indonesia, mencapai 645 kasus, dilatarbelakangi oleh cuaca panas yang ekstrim. Untuk itu semua PPIH Bidang Kesehatan diminta untuk waspada dan terus melakukan edukasi kesehatan dari sebelum keberangkatan jemaah haji.

Baca Juga

“Jangan sampai kejadian di Tahun 2017 terulang, kematian melonjak tajam karena suhu sangat tinggi. Promosi kesehatan menjadi penting dan vital fungsinya. Saya ingin semua petugas PPIH bisa membuktikan diri mampu melakukan edukasi dan promosi kesehatan” ungkap dr. Budi, Jumat (27/5/2022).

Upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrim harus dimiliki oleh setiap tim yang bertugas. Tim sanitasi diminta menyiapkan early warning system siaga 1-3 termasuk himbauan yang harus dilakukan oleh semua Tenaga Kesehatan Haji dan Jemaah Haji.

Tim Promosi kesehatan diminta terus melakukan edukasi khususnya cara cara pencegahan penyakit akibat cuaca panas, jangan sampai jemaah tidak menyadari sudah masuk dalam tahapan heat exhausted. Tim logistik diminta memastikan cairan infus harus tersedia di setiap kloter dan sektor, sehingga tindakan emergency dapat segera dilakukan saat dibutuhkan. Khusus kepada Emergency Medical Team diminta untuk bisa mengenali tanda awal sengatan panas pada jemaah, agar dapat dilakukan tindakan emergency yang cepat dan tepat.

“Keberangkatan jemaah sudah semakin dekat, untuk itu agar kita (Petugas) mempersiapkan diri dengan baik untuk antisipasi suhu yang tinggi saat ini” tutup dr. Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement