Kamis 02 Jun 2022 10:09 WIB

Ini Arahan bagi Petugas Kesehatan Sebelum Melaksanakan Umroh Wajib

Semua larangan umroh sudah berlaku ketika memakai ihram.

Rep: ali yusuf/ Red: Hiru Muhammad
Tepat pukul 17.32 pesawat yang membawa 325 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi mendarat di Jeddah. Semua petugas mengucapkan rasa syukur penerbangan berjalan dengan lancara tanpa ada sesuatu yang menegangkan. Rabu (1/6).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Tepat pukul 17.32 pesawat yang membawa 325 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi mendarat di Jeddah. Semua petugas mengucapkan rasa syukur penerbangan berjalan dengan lancara tanpa ada sesuatu yang menegangkan. Rabu (1/6).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan telah tiba pukul 22.29 WAS di kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (1/6). Setelah tiba di KKHI Makkah para petugas mendapat arahan dari Kepala Seksi Kesehatan Makkah dr Imran S Hamdani sebelum menunaikan umroh wajib.

Sebelum memberikan arahan teknis, Imram menghimbau kepada para petugas yang sudah mengenakan ihram agar, kain ihramnya menutupi aurat. Aurat laki-laki di di atas pusar ke bawah. "Jangan sampai ketika shalat auratnya kelihatan," katanya.

Baca Juga

Imran juga mengingatkan agar para petugas tidak menggunakan tutup kepala. Karena semua larangan umroh sudah berlaku ketika memakai ihram. "Jangan memakai penutup kepala, karena akan terkena dam. Kecuali bagi yang tidak tahu," katanya

Imran mengatakan, ada tiga kendaraan yang akan mengantar para petugas ke Makkah untuk umroh. Tiga kendaraan itu di antaranya jenis coaster dengan kapasitas 20 orang, Hiace kapasitas 15 orang dan ambulance 10 orang."Untuk itu keberangkatan akan dibagi ke beberapa gelombang," katanya.

 

Imran juga menginformasikan jika ada petugas ingin pulang pergi dari KKHI Makkah dan ke Masjidil Haram dan begitupun sebaliknya bisa naik bus turun di halte 178. Meski demikian dia tidak menyarankan petugas naik kendaraan umum tersebut karena semua kendaraan yang melintas di sini kecepatan tinggi."Jadi saya tidak menyarankan karena beresiko. Untuk itu lebih baik menunggu giliran" katanya.

Pada kesempatan ini, Imran juga memberikan pilihan jika ada petugas yang ingin tinggal lebih lama di Masjidil Haram untuk menunggu shalat subuh. Petugas bisa koordinasi dengan sopir yang bisa menjemputnya. "Shalat subuh di sini pukul 04.15.  Silakan hubungi sopirnya untuk janjian," katanya. 

Setelah itu Imran juga mengingatkan agar para petugas, kembali kumpul setelah salat subuh untuk selanjutnya diberangkatkan pukul 07.30 menuju Madinah. Seperti diketahui waktu tempu dari Makkah menuju Madinah sekitar 4 sampai 5 jam."Silakan jika ingin menunggu sampai waktu salat subuh di sana. Nanti kita kumpul 7.30 untuk menuju Makkah," katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement