IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Rawahah bernama lengkap Abdullah bin Rawahah bin Tsa'labah al-Anshari al-Khazraji. Ibnu Rawahah, yang biasa dipanggil dengan panggilan Abu Muhammad, merupakan paman Nu'man bin Basyir.
Ibnu Rawahah memiliki seorang budak perempuan berkulit gelap. Budak ini pernah dimarahi dan ditempeleng oleh Ibnu Rawahah. Kemudian dia merasa cemas dan melapor kepada Nabi SAW. Nabi pun menanyakan ihwal budak itu.
Dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar, dijelaskan bahwa Ibnu Rawahah mengatakan, budaknya suka berpuasa, sholat dan berwudhu dengan baik. Budak tersebut juga telah bersyahadat. Kemudian Nabi SAW bersabda, "Berarti dia seorang mukminah."
Mendengar hal tersebut, Ibnu Rawahah berkeinginan memerdekakan budaknya lalu menikahinya. "Demi dzat yang mengutusmu menjadi Nabi SAW, aku akan memerdekakan dan menikahi budak tersebut setelah memerdekakannya."
Setelah menikahi budaknya sendiri, Ibnu Rawahah mendapat cercaan dari kalangan orang-orang musyrik. Dia diejek dengan perkataan, "Menikahi seorang budak, padahal para budak itu mau dinikahi hanya karena mereka ingin memperoleh keturunan yang baik."
Kemudian turun firman Allah SWT, "Sesungguhnya wanita budak yang mukmin itu lebih baik dari wanita musyrik, meskipun dia menarik hatimu." QS Al-Baqarah ayat 221)
Ibnu Rawahah juga meriwayatkan beberapa hadits. Salah satunya ialah hadits tentang larangan mengunjungi keluarga pada malam hari. Dia berkata, "Nabi SAW melarang seseorang mendatangi keluarganya di malam hari."
Ibnu Rawahah gugur di medan perang sebagai pahlawan syahid pada tahun 8 hijriah. Ia tampil sebagai panglima perang dan menyerang pasukan Romawi.