IHRAM.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak tiga jamaah haji gagal berangkat ke Tanah Suci karena positif Covid-19 saat dilakukan tes PCR sebelum memasuki asrama haji. Untuk itu, calon jamaah haji diingatkan agar tidak banyak beraktivitas dan bertemu banyak orang sepekan sebelum berangkat haji.
Kepala Pusat Kesehatan Haji pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Budi Sylvana, mengatakan ada imbauan khusus untuk calon jamaah haji yang belum berangkat, sepekan sebelum berangkat ke Tanah Suci sebaiknya batasi aktivitas. Hal ini agar mereka tidak tertular Covid-19 dan hasil tes PCR-nya bisa negatif.
"Seperti hari ini contohnya, ada tiga jamaah haji yang tidak bisa diberangkatkan karena (hasil tes) PCR-nya positif (Covid-19)," kata Budi kepada Republika.co.id di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sebelum melepas keberangkatan calon jamaah haji kloter pertama, Sabtu (4/6/2022) dini hari.
Budi menjelaskan, tiga orang yang positif Covid-19 berasal dari embarkasi Jakarta dua orang dan Surabaya satu orang. Maka calon jamaah haji harus diingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan. Terutama saat mendekati waktu keberangkatan ke Tanah Suci.
Calon jamaah haji juga disarankan untuk menghindari aktivitas yang berlebihan. Selain itu, diimbau untuk menghindari kontak dengan kerumunan massa yang banyak. Supaya saat pemberangkatan haji lancar tidak ada halangan.
"Apalagi kalau (yang positif Covid-19) di kloter terakhir, tidak bisa diberangkatkan kalau hasil tes PCR-nya positif," ujarnya.
Budi mengatakan, kalau ada calon jamaah haji yang positif Covid-19, maka cadangannya akan menggantikan posisinya. Sementara, calon jamaah haji yang positif Covid-19 akan diobati dulu selama lima hari.
Kalau sudah sembuh atau sudah negatif dari Covid-19, akan dicarikan lagi kursi untuk berangkat haji, itupun kalau masih tersedia kursinya. "Jadi tetap (hasil tes) PCR-nya harus negatif dulu," jelas Budi.