IHRAM.CO.ID, KAIRO – Semakin banyak peziarah Muslim luar negeri yang mendarat di Arab Saudi dengan penuh semangat. Mereka akan melaksanakan ibadah haji yang untuk pertama kalinya dibuka bagi jamaah luar negeri setelah pandemi Covid-19 melanda dua tahun lalu.
Pada April lalu, Arab Saudi mengatakan akan mengizinkan 1 juta peziarah dari dalam dan luar kerajaan untuk melakukan haji tahun ini, yang jatuh tempo pada Juli. Dua tahun terakhir, pihaknya membatasi ritual tahunan tersebut hanya untuk beberapa ribu Muslim yang tinggal di dalam negara itu.
Kelompok pertama peziarah Muslim yang tiba di Kerajaan Arab Saudi, Senin (6/6/2022) kemarin berasal dari Bangladesh. Mereka termasuk yang merasakan manfaat dari inisiatif 'Rute Makkah' Arab Saudi.
Para peziarah terbang dari Dhaka dan mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, di mana mereka diterima oleh pejabat Arab Saudi dan Bangladesh.
Awal pekan ini, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meluncurkan kembali inisiatif 'Rute Makkah' yang memberi jamaah dari lima negara akses ke fasilitas layanan penyelesaian prosedur terkait haji di negara asal mereka. Inisiatif ini, yang dimulai dengan uji coba pada 2017, mencakup peziarah dari Pakistan, Malaysia, Indonesia, Maroko dan Bangladesh.
Dilansir di Gulf News, Rabu (8/6/2022), fasilitas yang ditawarkan kepada jamaah haji yang datang dari negara-negara tersebut termasuk penerbitan visa elektronik di rumah, penyelesaian prosedur paspor di negara asal, serta menandai dan memilah bagasi di bandara keberangkatan.
Dengan demikian, setibanya mereka di Arab Saudi, jamaah haji langsung menuju tempat tinggal atau akomodasi di kota suci Makkah dan Madinah, sementara barang bawaan mereka diantar langsung ke tempat tinggal.
Pada Sabtu (4/6/2022), gelombang pertama jamaah haji tahun ini yang tiba di Arab Saudi berasal dari Indonesia. Mereka tiba di kota suci Madinah dengan pesawat yang membawa 358 jamaah haji.
Lebih dari 10 ribu peziarah dari luar negeri dilaporkan telah berangkat menuju Madinah. Sejalan dengan jumlah jamaah yang besar, pihak berwenang Arab Saudi ingin memperluas pemanfaatan teknologi canggih sebagai bagian dari persiapan haji tahun ini.
Menteri Haji dan Umrah Tawfiq Al Rabiah mengatakan teknologi yang diterapkan akan mencakup ID pintar jamaah. Hal ini untuk memastikan transportasi cepat mereka di antara tempat-tempat suci dan ke tempat tinggal. i
Sumber: gulfnews