Sebuah pernyataan dari Kementerian Haji Saudi mengatakan portal daringnya dirancang untuk kemudahan dan memenuhi aspirasi peziarah terhormat dari negara-negara tersebut. Proses visa akan dialokasikan secara acak, dengan prioritas diberikan kepada pelancong yang sebelumnya belum pernah melakukan perjalanan haji.
Portal tersebut juga memproses protokol Covid-19 bagi para peziarah yang kini harus memberikan bukti mereka berusia di bawah 65 tahun, hasil tes PCR negatif, serta status vaksinasi lengkap.
Dalam pernyataan yang sama disampaikan, langkah ini diambil dengan tujuan menggunakan portal yang merampingkan layanan, membantu pemesanan melalui agen terakreditasi dan memberikan harga yang kompetitif untuk peziarah dari negara-negara yang disebut sebelumnya.
Ibadah haji tahun ini akan berlangsung hanya beberapa minggu lagi, dengan perhitungan dimulai pada 7 Juli. Namun, saat ini banyak peziarah dari Barat harus mengajukan permohonan kembali untuk visa.
Agen perjalanan di Australia dan Eropa mengatakan langkah itu telah mengubah industri dalam semalam. Setelah penundaan pemberitahuan berapa banyak negara yang mendapat alokasi kuota untuk haji tahun ini, sekarang beberapa lembaga takut akan dihentikan operasionalnya dari mengatur perjalanan haji.
"Kami telah melakukan umrah dan haji selama bertahun-tahun, dan mendapatkan sesuatu informasi dari kementerian sangat sulit. Jadi bagaimana para peziarah akan mendapatkan apa yang mereka butuhkan, sangat membingungkan," kata seorang agen perjalanan yang berbasis di London, Yusef.
Banyak agen perjalanan haji yang melayani calon jamaah di Selandia Baru namun berbasis di Australia. Mereka juga tidak mendapat kejelasan apakah calon jamaah haji dari Selandia Baru juga harus mendaftar melalui situs resmi Motawif untuk melakukan perjalanan. Agen perjalanan yang dihubungi untuk dimintai komentar mengatakan mereka belum memiliki semua rincian proses pemesanan baru.