IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ada waktu-waktu yang khusus, yang lebih dicintai Allah SWT dan lebih dekat dengan-Nya. Karena itu, di waktu khusus itulah seorang Muslim patut memanfaatkannya untuk membaca Alquran, termasuk Surat Ar-Rahman.
Pertama, waktu terbaik untuk membaca Surat Ar-Rahman yaitu pada sepertiga malam terakhir. Hal ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW.
Dari Abu Said dan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menunda sampai jika sepertiga malam yang pertama telah berlalu, maka Dia turun ke langit dunia, lalu berfirman, 'Adakah orang yang memohon ampun? Adakah yang bertaubat? Adakah yang meminta? Adakah yang berdoa?'. (Hal ini) sampai terbitnya fajar." (HR Muslim)
Waktu terbaik kedua ialah pada waktu fajar. Pada waktu fajar, disunnahkan untuk membaca Alquran. Allah SWT berfirman, "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS Al-Isra ayat 78)
Ketiga, waktu yang terbaik untuk membaca Surat Ar-Rahman adalah setelah sholat Subuh. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:
"Jika umat manusia mengetahui betapa besar pahalanya shalat Isya dan shalat Subuh (dengan berjamaah), niscaya mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaqun 'alaih)
Surat Ar-Rahman diturunkan dengan beberapa tujuan. Di antaranya, pertama, sebagaimana disampaikan oleh Al-Buqa'i, surat tersebut menggambarkan tentang adanya kasih sayang dan mengajak setiap Muslim untuk senantiasa bersyukur.
Kedua, Allah SWT ingin menunjukkan betapa pentingnya keberkahan yang datang dari agama Islam. Hal ini sebagaimana pendapat al-Zamakhsyari. Keberkahan tersebut di antaranya melalui Alquran, wahyu dan ajaran-ajaran Islam.
Ketiga, untuk mengingatkan tentang dunia yang fana ini dan akan datang Hari Pembalasan dan hari dikumpulkannya semua makhluk untuk dihisab. Keempat, untuk mengingatkan soal banyaknya keberkahan yang dilimpahkan oleh Allah SWT dan Allah SWT memberikan teguran bila ada makhluk yang menyangkal-Nya. Hal itu terwujud melalui firman Allah SWT yaitu, "Nikmat mana lagi yang kau dustakan?", yang diulang sampai 31 kali dalam Surat Ar-Rahman.