Senin 13 Jun 2022 19:30 WIB

Penempatan Pemondokan Jamaah Haji di Makkah Berdasarkan Sistem Zonasi

Sistem zonasi membuat para petugas bisa lebih memahami karakteristik jamaah haji.

Rep: Achmad Syalabi Ichsan/ Red: Muhammad Hafil
Penempatan Pemondokan Jamaah Haji di Makkah Berdasarkan Sistem Zonasi. Foto:   Bus Shalawat yang akan melayani jamaah haji Indonesia sudah siap untuk dioperasikan. Bus ini akan melayani jamaah haji Indonesia dengan sembilan rute di zonasi pemondokan.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Penempatan Pemondokan Jamaah Haji di Makkah Berdasarkan Sistem Zonasi. Foto: Bus Shalawat yang akan melayani jamaah haji Indonesia sudah siap untuk dioperasikan. Bus ini akan melayani jamaah haji Indonesia dengan sembilan rute di zonasi pemondokan.

IHRAM.CO.ID,MAKKAH — Jamaah haji gelombang satu dari Madinah ditempatkan di Makkah berdasarkan sistem zonasi. Kadaker Makkah PPIH Arab Saudi Mukhammad Khanif menjelaskan, kebijakan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada jamaah sesuai dengan daerahnya. 

“Alhamdulillah kita sudah tahun kedua penempatan jamaah berbasis zonasi,”ujar Mukhammad Khanif saat diwawancarai Tim MCH di Makkah, belum lama ini. 

Baca Juga

Menurut Khanif, adanya zonasi ini membuat para petugas bisa lebih memahami karakteristik jamaah haji sesuai dengan asalnya. Meski tidak bisa seratus persen, dia bahkan mengupayakan petugas yang ditempatkan di sektor tersebut berasal dari daerah serupa. 

Dia menjelaskan, sistem zonasi dipertahankan mengingat banyak jamaah yang hanya bisa berbahasa sesuai dengan bahasa daerahnya. Hal tersebut bisa menimbulkan persepsi berbeda saat jamaah berkomunikasi dengan petugas. “Ketika ada jamaah yang tertinggal dari rombongannya ketika kita tanya nama dia ngomongnya yang lain,”jelas dia. 

Menurut Khanif, pihaknya membagi lima sektor penempatan akomodasi jamaah. Untuk sektor 1 yakni untuk jamaah dari  Embarkasi Surabaya (SUB) dan Lombok (LOP). Sektor 2, jamaah dari Embarkasi Batam (BTH) dan Makassar (UPG). Untuk Sektor 3 yakni Jakarta Pondok Gede (JKG), Palembang (PLM), Banda Aceh (BTJ), Medan (MES), Sektor 4 yakni Solo (SOC), Padang (PDG), Banjarmasin (BDJ), Balik Papan (BPN). Untuk Sektor 5  yakni Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS). 

Lima sektor untuk pemondokan jamaah di Makkah tersebut berada di lima wilayah dengan hotel yang berbeda, yakni di Mahbas Jin (6 hotel), Jarwal (2 hotel), Raudhah (6 hotel), Syisyah (9 hotel), Misfalah (13 hotel). Sektor paling jauh dari Masjidil Haram terletak sejauh 4,2 Kilometer. Until sektor terdekat yakni 850 meter. 

Pantauan Tim MCH di salah satu pemondokan di Sektor 3,  fasilitas akomodasi sudah siap untuk ditempati jamaah. Satu kamar memiliki kapasitas empat tempat tidur. Setiap kamar dilengkapi dengan AC, wastafel, toilet duduk, meja, hingga lemari. Tak hanya itu, setiap lantai dilengkapi dengan mesin cuci. 

photo
Infografis Jamaah Haji di Arab Saudi - (Dok Republika)

 

Berangkat dari Madinah

Hingga Senin (13/6/2022),  ada sebanyak 3.155  jamaah berangkat ke Makkah untuk melakukan umrah wajib di Masjidil Haram.  Mereka berasal dari Embarkasi Solo, Jakarta-Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Surabaya, dan Padang.  

Enam kloter berangkat untuk mengambil miqat di Bir Ali pada Senin (13/6). Lima kloter berangkat pada pukul 06.00 WAS sementara satu kloter lainnya berangkat pada pukul 14.00 WAS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement