IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kabupaten Garut, Syahril, mengungkap, kegiatan Ngaji on the Street itu awalnya merupakan agenda internal yang dirancang organisasinya. Lantaran pelaksanaannya berdekatan dengan momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, JPRMI menambahkan kegiatan gerakan pungut sampah di sekitar Alun-Alun Garut. Sebab, menurut dia, di sekitar wilayah itu banyak sampah yang berserakan.
"Kemarin itu yang ikut ada dari 23 komunitas remaja dan pemuda ditambah dengan masyarakat umum. Semua jadi sekitar 95 orang," kata Syahril saat dihubungi Republika, Senin (13/6/2022).
Ia berharap, kegiatan itu dapat menginspirasi banyak orang agar kembali mencintai Alquran. Harapan itulah yang menjadi dasar penentuan Alun-Alun Garut sebagai tempat mengaji. Sebab, di tempat itu banyak warga yang berkumpul.
"Kami ingin memberikan contoh kepada masyarakat kalau kegiatan ini masih banyak dilakukan oleh pemuda di Kabupaten Garut," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga ingin mengajak masyarakat, terutama pemuda, untuk lebih menjaga kondisi lingkungan dengan gerakan pungut sampah. Dengan dilakukan aksi bersih-bersih itu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dapat meningkat.
Syarhil mengatakan, pihaknya berencana menjadikan kegiatan mengaji di ruang publik dan memungut sampah sebagai agenda rutin. Namun, menurut dia, kegiatan itu ke depannya akan dilakukan di tempat lain.
"Jadi tidak hanya di Alun-Alun Garut saja," kata dia.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyambut baik kegiatan Ngaji on the Street dan aksi pungut sampah yang diinisiasi oleh JPRMI Kabupaten Garut. Menurut dia, kegiatan itu sangat bermanfaat.
"Saya apresiasi. Ini merupakan kolaborasi antara anak-anak muda. Paling tidak tadi (diharapkan mewujudkan) Garut zero waste. Jadi Garut bebas sampah (atau) tanpa sampah," kata dia melalui keterangan resmi.
Sementara itu, Ketua JPRMI Kabupaten Garut, Ahmad Dzikri menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yaitu gerakan pungut sampah yang diinisiasi oleh Garut Zero Waste. Apalagi, menurut dia, saat ini kondisi di Kabupaten Garut sedang darurat sampah.
Ahmad menilai, gerakan pungut sampah ini juga merupakan sebuah tahapan awal dari JPRMI terjun ke masyarakat. Ia berharap, ke depan masyarakat akan semakin paham pentingnya mengelola sampah.
"Semakin kita bisa terus bergerak memberikan banyak keberkahan-keberkahan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Garut, kita bisa menjadikan sebuah tanaman kehidupan masyarakat yang madani," ujar dia.
Ia menambahkan, dalam kegiatan itu pihaknya mengundang lebih dari 32 Organisasi Pemuda Remaja Masjid (OPRM) di Kabupaten Garut. Selain untuk mengatasi permasalahan sampah, kegiatan itu juga bertujuan untuk mensyiarkan Alquran.
"Mudah-mudahan ini menambah keberkahan dengan semangat mensyiarkan Alquran, membumikan Alquran, menjadikan Garut semakin menjadi daerah dan kabupaten yang dilindungi Allah SWT," kata dia.