IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan mengakhiri pembatasan Covid-19, awal minggu ini. Termasuk di dalamnya menghapus persyaratan penggunaan masker di lokasi-lokasi tertutup.
Pengumuman oleh Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, mengutip pernyataan Kementerian Dalam Negeri, Kerajaan telah mengalahkan pandemi sejak 12 Januari, ketika mencatat jumlah kasus harian baru Covid-19 tertinggi yang pernah ada. Kala itu, tercatat sebanyak 5.362 infeksi baru dan dua kematian terkait virus.
Secara praktis, pengumuman terbaru ini mengindikasi seseorang tidak akan lagi diharuskan memakai masker di dalam ruangan, kecuali di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Namun, kondisi ini menyesuaikan di fasilitas kesehatan, acara publik, pesawat dan penyedia angkutan umum, yang ingin menegakkan tindakan pencegahan.
Menurut pernyataan kementerian, bukti vaksinasi pada aplikasi Tawakkalna yang disetujui Kementerian Kesehatan juga tidak lagi diperlukan sebagai syarat untuk memasuki tempat, acara, kegiatan, pesawat terbang dan transportasi umum.
“Vaksin menimbulkan rasa sakit yang konstan saat saya hamil, dan dokter saya menyarankan agar saya tidak mengambil suntikan booster,” kata salah satu penduduk Saudi, Rafa Amin, dikutip di Arab News, Rabu (15/6/2022).
Wanita berusia 33 tahun ini menyebut risiko tinggi harus ia hadapi jika harus menerima suntikan booster, mengingat sebelumnya ia pernah mengalami reaksi merugikan. Atas alasan kesehatan tersebut, Kementerian Kesehatan memberinya pengecualian.
Untuk memastikan jika dirinya dibebaskan dari dosis booster, ia harus melalui proses yang cepat namun panjang, yang cukup menjadi penghalang karena ia haurs terbang pulang ke Inggris pada saat itu. Adapun pelonggaran pembatasan pandemi yang disampaikan oleh otoritas Saudi telah membuat perjalanannya dari satu negara ke negara lain jauh lebih mudah.
Warga yang ingin meninggalkan Arab Saudi akan diminta untuk mengambil dosis booster ketiga setelah delapan bulan, bukan tiga. Namun, aturan baru tersebut tidak berlaku bagi mereka yang berusia di bawah 16 tahun atau mereka yang telah dibebaskan dari vaksinasi oleh Kementerian Kesehatan.
Laporan SPA menambahkan, Kementerian Kesehatan terus mendorong masyarakat untuk mengambil suntikan booster untuk melindungi diri mereka dari virus.
Mengomentari keputusan mencabut tindakan pencegahan, Menteri Kesehatan Saudi Fahd Al-Jalajel mengatakan pengelolaan pandemi Kerajaan memberikan pelajaran bagi seluruh dunia. Dengan fokus utama adalah memprioritaskan keamanan orang-orang.
Hal itu terlihat sejak Raja Salman mengarahkan pemerintah untuk memberikan pengobatan gratis bagi seluruh pasien Covid-19 tanpa membeda-bedakan WNI, WNA, maupun WNA yang tidak berdokumen.