Rabu 15 Jun 2022 14:00 WIB

Konsumsi untuk Jamaah Haji di Makkah Diuji

Makanan diuji sebelum keluar atau terdistribusikan kepada jamaah haji di Makkah.

Rep: Achmad Syalabi Ichsan/ Red: Muhammad Hafil
Konsumsi untuk Jamaah Haji di Makkah Diuji. Foto ilustrasi: Juru masak sedang memasak tempe dan tahu bacem serta masakan Indonesia lainnya di dapur perusahaan katering Ahla Zad di kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7). Masakan Indonesia ini dimasak oleh juru masak asal Indonesia dan masakannya akan dinikmati oleh jamaah haji asal embarkasi Solo di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Konsumsi untuk Jamaah Haji di Makkah Diuji. Foto ilustrasi: Juru masak sedang memasak tempe dan tahu bacem serta masakan Indonesia lainnya di dapur perusahaan katering Ahla Zad di kawasan Zaidi, Makkah, Jumat (19/7). Masakan Indonesia ini dimasak oleh juru masak asal Indonesia dan masakannya akan dinikmati oleh jamaah haji asal embarkasi Solo di Hotel Kiswah, kawasan Jarwal.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Layanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia yang berada di Makkah sudah berjalan. Pihak Seksi Konsumsi Daker Makkah PPIH Arab Saudi pun memastikan agar kualitas makanan yang dikonsumsi jamaah memenuhi standar baik dari sisi gizi maupun rasa. 

Pengawas Katering Daker Makkah Rusna Purnama menjelaskan, makanan yang dimasak oleh penyedia perusahaan katering akan melewati proses food taster sebelum disajikan atau diberikan ke jamaah.Hal ini wajib dilakukan sebagai bentuk quality control agar kualitas makanan tetap terjaga, dari sisi aroma, rasa dan tekstur. Terlebih, ujar dia, menu jamaah haji di Makkah juga bercita rasa nusantara seperti layanan di Madinah. 

Baca Juga

"Sebelum keluar atau distribusi ke jamaah, makanan yang disajikan penyedia layanan layanan akan dicek. Sampel makanan akan dikirim ke daker dan sektor," kata Rusna saat peninjauan dapur katering, Raghaeb di Syaukiah, Makkah, Selasa (14/6/2022) WAS.

Sampel makanan yang dikirim ke daker dan sektor akan dicek secara keseluruhan, dari tingkat kematangan, rasa hingga tekstur. Jika makanan layak dan aman dikonsumsi, ujar dia, maka langsung didistribusikan ke jamaah.  Jika tidak layak saat food taster, dia menjelaskan, makanan yang disajikan perusahaan penyedia katering akan ditangguhkan.

"Kita berharap jauh dari basi," tambah dia. 

 Jamaah haji Indonesia akan mendapatkan total layanan konsumsi atau makan sebanyak 119 kali. Mereka mendapatkan 75 kali layanan konsumsi di Makkah, 27 kali di Madinah dan 16 kali di Arafah-Mina-Muzdalifah atau Armuzna. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan kelengkapan konsumsi antara lain kopi, teh, gula, saus sambal, kecap, sendok dan gelas.

Raghaeb yang berlokasi di Syaukiah, Makkah, menjadi salah satu dari 31 perusahaan penyedia  layanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia di Makkah. Perusahaan ini ditugaskan menyediakan makanan pagi dan siang untuk jamaah haji Indonesia  Pemilik katering Raghaeb, Ahmad Abdallah Quwair berkomitmen menyediakan makanan untuk jamaah haji Indonesia dengan cita rasa nusantara. Cita rasa nusantara ini sesuai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia.

"Kami berkomitmen yang paling utama melayani jamaah haji, kemudian keuntungan nomor 2," kata Ahmad kepada Media Center Haji (MCH), Selasa (14/6/2022).

Raghaeb menyediakan makanan untuk jamaah haji Indonesia sejak 2015 setelah ada layanan konsumsi di Makkah. Jamaah haji Indonesia akan mendapatkan layanan konsumsi atau makan sebanyak 119 kali. Waktu makan pun sudah ditentukan yakni 3 kali sehari, dari makan pagi, siang dan malam.

Pihaknya akan selalu mengevaluasi layanan konsumsi untuk jamaah haji Indonesia. Jika ada catatan akan terus diperbaiki. Selain itu, pihaknya mengikuti semua aturan yang ditetapkan pemerintah Indonesia, mulai dari menu makanan hingga juru masak dari Indonesia.

"Juru masak dari Indonesia, tidak mau negara lain. Kami bangga bisa melayani jamaah haji Indonesia," ujarnya.

Dalam pantauan Tim MCH,  dapur katering ini memiliki fasilitas dapur yang lengkap. Untuk ukurannya pun semua serba besar, dari panci, tempat memasak nasi hingga penggorengan besar.  Selain itu, terdapat juga gudang-gudang penyimpanan bahan baku yang berasal dari Indonesia, seperti bumbu dapur, beras, minyak goreng hingga ruang pendingin daging sapi hingga ayam bersuhu minus 18 derajat celcius, sehingga kualitasnya terjaga.

Proses masaknya pun terjadwal hingga distribusi ke jamaah haji.  Untuk makanan pagi, para juru masak di dapur katering tersebut memulai persiapan dari pukul 10.00 malam dan makan siang pukul 04.00 WAS. Sementara proses distribusi dilakukan dua jam sebelum jadwal makan setelah sebelumnya dilakukan food taster oleh tim pengawas katering.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement