IHRAM.CO.ID, ARAB SAUDI -- Salah satu pengurus travel yang melayani jamaah haji di tanah Suci, Salim Harsono, mengatakan kepastian kedatangan jamaah haji furodah di Arab Saudi masih simpang siur. Ada yang mengatakan visa jamaah furodah (visa calling) sudah terbit dan ada yang mengatakan masih dalam proses (on proses visa).
"Jadi masih simpang siur. Yang jelas visanya memang baru dalam proses semenjak semalam. Tapi uniknya, untuk jamaah furodah dari negara non Indonesia, semuanya sudah selesai. Jamaah furodah dari Mesir sudah selesai dua hari lalu,'' kata Harsono, di Madinah, ketika dihubungi Republika.co.id, Sabtu (18/06/2022).
Menurut Harsono, ada dua kemungkinan ketika visa furodah belum bisa didapatkan oleh jamaah haji asal Indonesia. Kemungkinan pertamanya adalah proses pengurusan visa 'calling' di Arab Saudi yang belum dibuka atau masih dalam proses.''Untuk soal ini saya tidak tahu apa jawaban persisnya,'' katanya.
''Kemungkinan kedua dari visa jamaah furodah belum bisa didapatkan karena 'server'-nya ada masalah atau down. Ini masuk akal karena begitu banyak visa jamaah yang harus diurus dalam waktu yang bersamaan. Maka prosesnya menjadi lambat,'' kata Harsono.
Kata Harsono, soal keterlambatan keluargnya visa furodah memang jangan sampai membuat jamaah terlambat datang ke tempat suci. Sebab, kalau terlambat layanan kepada jamaah haji ini akan menjadi repot.
''Saya dengar jamaah furodah dari Indonesia yang berada di Jakarta sudah stand by. Di luar Jawa pun sudah mulai berdatangan ke Jakarta untuk segera terbang ke tanah suci. Kami harap soal ini segera selesai,'' tegasnya.
Di tempat terpisah, seorang jamaah furodah asal Jakarta, Abdul Kholik, pihaknya sudah siap berangkat ke tanah suci. Segala prosedur untuk berangkat sudah terpenuhi. Tiket berangkat yang diurus sebuah perusahaan travel haji sudah di tangan. Tanggal berangkatkan adalah pada 20 Juni 2022, atau lusa.
''Saya sudah suntuk meningitis beberapa hari lalu. Koper-koper dari travel pun sudah disiapkan. Kami tinggal berangkat saja. Maka, kami berharap tidak akan terjadi kelambatan berangkat ke tanah suci gara-gara belum punya visa,'' kata Abdul Kholik.
Perlu diketahui jamaah furodah adalah jamaah yang berangkat haji non reguler yang langsung bisa berangkat haji pada tahun yang sama saat mendaftar. Mereka tidak memakai visa jamaah haji reguler seperti lazimnya. Mereka memakai visa calling yang mendapatnya dari pihak travel haji. Biaya keberangkatan jamaah haji furodah sangat berbeda jumlahnya. Kalau jamaah haji biasa sekitar 40 juta, jamaah haji plus sekitar Rp 90 juta, biaya jamaah haji furodah harganya ditentukan menggunakan kurs dolar, yakni minimal 18.000 - 20.000 dolar AS. Kalau kurs dolar hari ini mencapai Rp 15.OOO, maka jamaah haji yang berangkat dengan visa ini akan membayar biaya sekitar Rp 300 juta.