IHRAM.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di DIY sudah mencapai ribuan kasus. Hal ini menyebabkan harga hewan ternak menjelang Idul Adha 2022 ini justru naik, termasuk di Kota Yogyakarta.
- Pengurus DKM di Bandung Dilatih Tata Cara Sembelih Halal Hewan Ternak
- Kurban 1443 H BMH Sasar Dai dan Masyarakat Pedalaman Penyintas Gempa Bumi
- Puluhan Ribu Vaksin PMK Didistribusikan di Lampung
- Ini Langkah Strategis Pemerintah Tangani Wabah PMK
- Satgas PMK Pastikan Percepatan Penanganan di Zona Merah
Salah satu peternak sapi di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Kelompok Trihandini Rejo, Maryono mengatakan, terjadi kenaikan harga jual sapi yang cukup signifikan disaat PMK.
Kenaikan ini dikarenakan biaya perawatan kesehatan sapi yang juga meningkat. Selain itu, sulitnya mendapatkan hewan kurban yang sehat untuk kebutuhan Idul Adha juga menyebabkan harga naik.
"Alhamdulillah harganya lebih tinggi dari tahun-tahun kemarin," kata Maryono.
Maryono menyebut, di tahun-tahun sebelumnya harga jual sapi sekitar Rp 21 juta. Namun, di 2022 ini harga jual sampai mencapai Rp 23 juta.
"Dengan PMK malah bersyukur, biasanya Rp 21 juta menjadi Rp 23 juta sekarang, tapi kita harus waspada," ujarnya.
Di tahun ini, kelompoknya bisa menjual setidaknya 11 ekor sapi untuk kebutuhan kurban saat Idul Adha. Selain sapi, kelompoknya juga menjual sekitar tujuh ekor kambing dengan harga yang juga meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Kami menjual tujuh ekor kambing yang notabene juga ada kenaikan Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu," jelas Maryono.