IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Museum Layang-Layang di Jalan H Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan tidak hanya menampilkan layang-layang yang ada dari berbagai wilayah di Indonesia tapi juga memajang keunikan layang-layang dari berbagai negara.
"Museum Layang-Layang ini juga menyimpan layang-layang dari luar negeri seperti Turki, Belanda, Korea Selatan, Philipina, Kamboja, India, Jepang, China, Thailand, Malaysia, Sri Langka, Swedia dan juga ada dari Prancis," kata seorang pemandu wisata di Museum Layang-Layang, Asep Irawan di Jakarta, Kamis (1/7/2022).
Pria berusia 57 tahun ini menjelaskan layang-layang yang berasal dari berbagai belahan dunia ini didapat karena pemberian atau cindera mata ketika pengelola Museum Layang-layang berkunjung ke negara-negara tersebut.
"Biasanya tukar layangan kalau kita ke sana atau mereka ke sini, ada yang disumbangkan juga untuk museum," kata dia,Pemilik Museum Layang-Layang adalah Endang W Puspoyo. Dia seorang pakar kecantikan yang kebetulan senang dan memiliki hobi dengan layang-layang. Pada tahun 1990-an, Endang sering mengadakan festival layang yang mengundang partisipan dari berbagai daerah.
Pada tahun 2003, bangunan yang sebelumnya dijadikan galleri layang-layang diubah menjadi Museum Layang-Layang pertama di Indonesia, yang diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada saat itu I Gede Ardika.Harga tiket masuk museum ini untuk anak-anak Rp20 ribu dan dewasa sebesar Rp25 ribu. Tiket sudah termasuk untuk pemutaran film sejarah layang-layang, tuntunan membuat layang-layang dan tur museum.