IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya sekadar memiliki kuliner khas berupa soto maupun sate kerbaunya, karena saat ini ada telo atau ketela gudang, yang merupakan produk makanan tradisional yang diminati masyarakat luar daerah.Menurut Nur Hayati, penjual telo gudang asal Desa Kandangmas, usahanya itu dimulai sejak tiga tahun yang lalu.
Awalnya, kata dia, hanya mencoba mencelupkan ketela yang sudah dimasak ke dalam tempat memasak nira tebu menjadi gula merah atau di gudang tempat produksi gula merah, sehingga rasa ketelanya menjadi manis dan disebut telo gudang.Kebetulan, dirinya juga memiliki usaha produksi gula merah, sehingga dicoba dimakan sendiri hasil eksperimennya itu.
"Ternyata warga sekitar yang saya menyuguhi makanan tersebut, banyak tertarik sehingga mencoba lagi dan akhirnya dijual kepada masyarakat," ujarnya.
Saat ini, kata dia, usahanya semakin berkembang karena dariawalnya hanya dijual kepada warga sekitar, kini dijual hingga ke berbagai daerah di Tanah Air, seperti Solo, Semarang, Yogyakarta hingga Jakarta.Produksi setiap harinya ketika ramai pemesanan bisa mencapai 500 kilogram ketela, sehingga setiap hari harus mencari pasokan bahan baku ketela pohon.
Harga jual untuk setiap kilogramnya sebesar Rp15.000, sedangkan ukuran 2 kilogramnya dijual Rp25.000. Proses memasaknya membutuhkan waktu hingga dua jam."Saya juga mencoba menggunakan bahan baku pisang yang juga dicelupkan dalam masakan nira tebu. Karena baru mencoba dua pekan terakhir peminatnya belum banyak dan produksinya sesuai pesanan," ujarnya.
Untuk harga jualnya, kata dia, memang lebih mahal sebesar Rp30.000 per kilogram, karena harga bahan baku pisangnya juga mahal.Agar ketela gudang bisa dijual ke luar kota, maka ada proses pemasakan khusus agar tahan lebih lama.