IHRAM.CO.ID, MINA -- Peziarah melakukan ritual rajam atau melontar jumrah di hari pertama tasyrik di Jamarat, Mina, Ahad (10/7/2022). Dengan mengenakan pakaian biasa setelah keluar dari ihram hari sebelumnya, mereka melemparkan kerikil di ketiga Jamarat atau pilar yang melambangkan setan.
Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (10/7/2022), jamaah haji bergerak berbondong-bondong dengan tertib dan lancar dari tenda mereka. Setibanya di Jamarat, jamaah meneriakkan “Allahu Akbar” (Tuhan Maha Besar).
Mereka melempari batu pertama di Jamarat Al-Sugra (pilar kecil), lalu di Jamarat Al-Wusta (pilar sedang) dan terakhir di Jamarat Al-Aqba (pilar terbesar) masing-masing tujuh kali. Para peziarah bergerak dengan mudah dan nyaman dari satu pilar ke pilar berikutnya saat mereka melemparkan kerikil ke pilar.
Mereka sholat setelah merajam dua rukun pertama dan segera berhenti setelah rajam di Jamarat ketiga, mengikuti tradisi Nabi Muhammad SAW. Beberapa jalur dialokasikan di kelima tingkat Kompleks Jembatan Jamarat untuk memastikan kelancaran arus pergerakan jamaah.
Emir Makkah, sekaligus Penasihat Penjaga Dua Masjid Suci dan Ketua Komite Haji Pusat Pangeran Khaled Al-Faisal dan Menteri Dalam Negeri sekaligus Ketua Komite Haji Tertinggi Pangeran Abdulaziz Bin Saud Bin Naif mengikuti pergerakan mulus dari jamaah haji secara berkelompok di fasilitas Jamarat.
Sekitar 900 ribu peziarah asing dan domestik berangkat dari tenda mereka di Mina ke Kompleks Jamarat pada waktu yang dijadwalkan Ahad sore. Ritual dimulai pada Sabtu dengan rajam hanya di Jamarat Al-Aqba.
Kontingen besar pasukan keamanan dan petugas kesehatan serta relawan dikerahkan di dalam dan sekitar Kompleks Jamarat untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jamaah serta kelancaran gerakan dan kinerja ritual rajam. Rajam di Jamarat adalah ritual haji yang paling sering dilakukan.
Peziarah melakukan ritual di satu Jamarat (Jamarat Al-Aqba) pada hari pertama rajam pada Hari Qurban, 10 Dzulhijjah . Dalam dua atau tiga hari berikutnya, mereka melemparkan tujuh batu masing-masing di tiga pilar.
Struktur Kompleks Jamarat lima tingkat di sekitar tiga lokasi pelemparan batu memungkinkan kelancaran arus jamaah yang hanya diizinkan bergerak satu arah di seluruh area untuk mencegah kemacetan. Semua pengaturan sudah siap untuk menerima lebih dari 300 ribu jamaah per jam di Kompleks Jamarat.
Jembatan Jamarat memiliki panjang 950 meter dengan daya tampung 120 ribu jamaah per jam di setiap lantainya. Ada sekitar 226 kendaraan listrik ramah lingkungan di Jembatan Jamarat untuk mengangkut dan melayani jamaah.
Setelah ritual melempar jumrah, para peziarah akan menghabiskan sisa waktu berdoa dan memohon di tenda mereka. Sebagian besar peziarah akan meninggalkan Mina setelah melakukan ritual rajam pada Senin sore.
Peziarah diizinkan untuk pergi pada hari kedua Tasyrik pada Senin (11/7/2022) setelah melakukan ritual rajam meskipun haji tahunan akan ditutup secara resmi pada hari ketiga Tasyrik pada Selasa, 13 Dzulhijjah.