Senin 11 Jul 2022 17:54 WIB

Harapan Satgas Covid-19 dari Kepulangan Jamaah Haji

Mayoritas jamaah haji sudah booster.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Harapan Satgas Covid-19 dari Kepulangan Jamaah Haji. Foto: jamaah haji sedang sholat di Masjidil Haram
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Harapan Satgas Covid-19 dari Kepulangan Jamaah Haji. Foto: jamaah haji sedang sholat di Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Satuan Tugas Covid-19 menyiapkan antisipasi kepulangan jamaah haji ke Indonesia di tengah kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasubbid Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Alexander Ginting berharap kepulangan jamaah haji ke Indonesia tak banyak menambah jumlah kasus Covid-19.

Ini karena potensi pertemuan jamaah haji sebagai pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan kasus yang ada di Indonesia.

Baca Juga

"Ini yang harus kita hadapi, mereka yang sebagai PPLN dan yang dalam negeri akan bisa ketemu, ada infeksi yang sudah menular di dalam negeri tapi ada juga yang dibawa luar negeri. Kita berharap ini tidak akan banyak (tambahan kasus)," kata Alexander dalam acara diskusi FMB9 bertajuk Prokes Kepulangan Jamaah Haji secara daring, Senin (11/7/2022).

Alexander mengatakan, keyakinan tersebut dilatarbelakangi sebagian besar jamaah haji telah dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang protokol kesehatan. Selain itu, jamaah haji juga sudah divaksinasi booster sebagai salah satu upaya perlindungan.

Dia mengatakan 70 persen jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah sudah divaksinasi booster. Alexander mengatakan, kondisi merupakan salah satu keuntungan dari rencana kepulangan jamaah haji di situasi kasus Covid-19 di Indonesia yang kembali melonjak.

"Keuntungan kita dari 100 ribu jamaah itu, hampir 70 persen sudah mendapat vaksinasi booster. Jadi kendati persyaratan (haji) vaksinasi dosis 1 dan 2, tetapi kebetulan di Indonesia sudah digencarkan untuk booster," kata Alexander.

Alexander mengatakan, ada kekhawatiran kepulangan jamaah haji menambah jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air yang sedang tinggi-tingginya saat ini. Kasus aktif diketahui mengalami penambahan sekitar 2.500 setiap hari.

Sementara, kepulangan jamaah haji dijadwalkan berlangsung dua minggu mulai 16 Juli hingga 30 Juli.

"Tentu mereka datang dari daerah dimana terjadi kerumunan dan diakui Pemerintah Saudi kasus juga masih ada," kata Alexander.

Karenanya, Alexander mengingatkan seluruh jamaah haji maupun tim pendamping kesehatan membangun kewaspadaan.

Dia meminta tim kesehatan maupun tim pendamping harus memastikan jamaah yang sudah divaksinasi minimal dua dosis dan tidak bergejala saat kembali ke kampung halamannnya masing masing.

Alexander mengatakan, jamaah haji yang ketika tiba di Indonesia merasakan gejala diminta untuk memeriksakan diri ke tempat kesehatan dan assesment. Bagi jamaah haji yang merasakan sakit tenggorokan, batuk pilek, flu atau demam melakukan pemeriksaan dan asesmen. Dia mengatakan, gejalanya bisa muncul di perjalanan pulang atau ketika sampai di rumah.

"Kalau pun sampai di rumah harus dilakukan asesmen. Jadi pemeriksaan diri ini tidak perlu sesuatu dicemaskan, karena kalau pun positif ini kita sudah mengatur bisa ini dilakukan isolasi mandiri," kata Alexander.

Kecuali, kata Alex, jika yang terkonfirmasi positif mengalami perburukan dan memiliki komorbid yang berat maka perlu dilakukan perawatan. Dia pun meminta agar jamaah haji tidak perlu cemas karena semua demi keselamatan diri dan melindungi keluarga di rumah.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement