IHRAM.CO.ID, jakarta -- Demak memiliki sebutan sebagai Kota Wali. Dalam sejarah, daerah tersebut pernah menjadi pusat syiar Islam yang dilakukan para wali sanga pada abad ke-14 M. Mewarisi semangat dakwah mereka, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah itu hingga kini terus memunculkan alim ulama.
- Ijtihad Izzuddin bin Salam: Kala Penguasa Mesir Dimerdekakan dari Status Budak
- Apakah Dapatkan Ilmu Agama Semudah Masuk Grup-Grup Media Sosial?
- Sejumlah Tokoh Hadiri Konferensi Ulama Asia Tenggara di Malaysia
- MUI Kabupaten Bogor Bentuk Kader Ulama Berjiwa Pemimpin
- Habib Luthfi bin Yahya: Ulama Kita Pernah Warnai Kancah Dunia
Para mubaligh dari Demak berkiprah terutama di dunia pendidikan, khususnya pesantren-pesantren. Salah seorang tokoh yang berjuang di ranah tersebut adalah KH Ibrohim. Di Kota Wali, dirinya mendirikan Pondok Pesantren Ibrohimiyyah.
Institusi pendidikan Islam tertua di Kecamatan Mranggen, Demak, itu sampai saat ini telah mencetak banyak kaum terdidik. Mereka meneruskan perjuangan sang pendiri ponpes dalam mencerdaskan kehidupan umat Islam.
KH Ibrohim lahir di Terboyo, Semarang, Jawa Tengah, pada 1839 M. Dilihat dari tahun kela hirannya, sang kiai masih seumuran dengan tokoh- tokoh Islam karismatik, semisal Kiai Sholeh Darat, Syaikhona Kholil Bangkalan, atau Syekh Nawawi al-Bantani.
Dilihat dari nasabnya, Kiai Ibrohim temasuk keturunan pahlawan. Ayahnya dikenal dengan panggilan Kanjeng Sunan Terboyo yang makamnya berada di belakang Masjid Terboyo Semarang.