Rabu 13 Jul 2022 12:10 WIB

KKHI Makkah Proses Tanazul Jamaah Haji

Proses tanazul jamaah haji dilakukan KKHI Makkah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
KKHI Makkah Proses Tanazul Jamaah Haji. Foto: Kepala Pusat Haji Kesehatan Kementerian Kesehatan  Budi Sylvana saat meninjau jamaah yang tengah melakukan perawatan medis di posko kesehatan Mina.
Foto: Republika/Ali Yusuf
KKHI Makkah Proses Tanazul Jamaah Haji. Foto: Kepala Pusat Haji Kesehatan Kementerian Kesehatan Budi Sylvana saat meninjau jamaah yang tengah melakukan perawatan medis di posko kesehatan Mina.

IHRAM.CO.ID,MAKKAH--Tim Kesehatan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah masih terus melakukan proseses tanazul awal bagi jamaah haji sakit. Data sementara ada 51 jamaah haji Indonesia direncanakan ditanazulkan.

"Sampai saat ini kami juga masih menerima usulan tanazul dari kloter," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Budi Sylvana, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Budi memgatakan,  sampai saat ini tim kesehatan di KKHI Makkah masih menyiapkan tanazul awal bagi jamaah sakit untuk kembali ke Tanah Air dengan kondisinya laik terbang. 

Budi mengingat, bahwa setelah selesai Armuzna terjadi pergeseran tren penyakit jamaah haji. Hingga Selasa (12/7/2022) tercatat sebanyak 14.962 jamaah haji mengalami batuk pilek, menggeser hipertensi ke posisi kedua dengan 12.720 kasus.

Sementara posisi ketiga ditempati oleh penyakit saluran pernafasan sebanyak 6.785 kasus. Nyeri otot di posisi keempat dengan 5.272 kasus.

Khusus kepada jamaah haji gelombang pertama yang akan segera pulang ke Indonesia diminta untuk tetap disipliin terhadap protokol kesehatan. Mengingat pelaksanakan ibadah haji kali ini dilaksanakan dalam periode kesiapsiagaan terhadap COVID-19.

"Ingat masker tidak hanya melindungi kita dari COVID-19, melainkan juga dari potensi penularan penyakit lainnya," katanya.

Budi juga mengingatkan, bagi jamaah haji yang akan menuju Madinah juga dihimbau selain disiplin prokes dan selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) perutama saat beraktivitas di luar pemindokan. Jamaah juga diingatkan untuk tetap minum jangan tunggu haus.

"Ingat kelelahan dan dehidrasi dapat memicu munculnya penyakit lainnya," katanya.

Saat ini baru ada 51 jamaah haji Indonesia direncanakan mengikuti tanazul. Kondisi medis jamaah menjadi pertimbangan utama penentuan jemaah yang akan ditanazulkan.

Tanazul jamaah haji sakit adalah pemulangan jamaah melalui kelompok terbang (kloter) yang berbeda dengan kloter keberangkatan. Jamaah yang ditanazulkan ini karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang.

Jadwal kepulangan jamaah tanazul akan mengikuti penerbangan kloter jamaah haji gelombang 1. Proses terus berlanjut hingga semua jamaah laik tanazul dipulangkan ke tanah air. Tidak menutup kemungkinan jamaah dipulangkan terlebih dahulu dari kloternya, atau bahkan dipulangkan lebih lambat dari kloternya.

Adapun 51 jamaah yang direncanakan mengikuti tanazul merupakan jamaah haji yang saat ini sedang mendapatkan perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), dan jamaah sakit yang berada di kloter.

"Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana mana yang nanti akan ditanazulkan," katanya.

Teknis penentuan tanazul akan disampaikan kepada ketua PPIH pusat di Kementerian Agama, untuk mendapatkan approval. Tim kesehatan mengusulkan berdasarkan pertimbangan medis tentunya, namun ini sangat terkait dengan ketersediaan seat di pesawat, yang akan diatur oleh kementerian agama.

Tanazul diprioritaskan bagi jamaah haji yang transportable, yaitu pada saat tanazul tidak memperberat kondisi fisik, tidak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji.

Selama perjalanan, jamaah akan disertai dengan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti oksigen, strecher, dan sebagainya. Jamaah juga akan didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter. 

Setelah sampainya di Tanah Air, yang bersangkutan akan diperiksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan sebelum dikembalikan ke daerah asalnya.

Budi berharap, mudah mudahan proses kepulangan jamaah nanti berjalan lancar. 

"Jamaah haji sakit bisa segera melanjutkan pengobatannya di Indonesia" ujar Budi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement