Rabu 13 Jul 2022 13:54 WIB

Wilayah Arab Saksikan Bulan Purnama Terbesar Saat Dzulhijjah

Dzulhijjah ini akan menjadi bulan purnama terbesar.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Wilayah Arab Saksikan Bulan Purnama Terbesar Saat Dzulhijjah. Foto ilustrasi:   Fenomena bulan purnama penuh stroberi terlihat dari langit di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut supermoon sebagai fenomena ketika bulan purnama berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee), dan nama Supermoon Stroberi berasal dari masyarakat suku asli Amerika Algonquin di AS timur laut dan Kanada Timur yang mengacu pada waktu panen stroberi.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Wilayah Arab Saksikan Bulan Purnama Terbesar Saat Dzulhijjah. Foto ilustrasi: Fenomena bulan purnama penuh stroberi terlihat dari langit di Depok, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut supermoon sebagai fenomena ketika bulan purnama berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee), dan nama Supermoon Stroberi berasal dari masyarakat suku asli Amerika Algonquin di AS timur laut dan Kanada Timur yang mengacu pada waktu panen stroberi.

IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Wilayah Arab dilaporkan akan menyaksikan tampilan penuh bulan purnama hari ini, Rabu (13/7/2022). Tampilan bulan pada Dzulhijjah ini akan menjadi bulan purnama terbesar dan terdekat ketiga tahun ini, yang mana akan terlihat sepanjang malam.

Kepala Masyarakat Astronomi Jeddah, Majed Abu Zahra, mengatakan bulan akan mulai tampak pada pukul 12:05 malam waktu Makkah. Tahun ini, pada jarak 357.263 kilometer, posisi itu akan menjadi yang paling dekat dengan Bumi.

Baca Juga

"Bulan purnama raksasa akan terbit dari ufuk tenggara seiring terbenamnya matahari, dan akan terlihat ukurannya tampak besar ketika berada di dekat ufuk. Ini hanyalah ilusi optik yang terjadi setiap pertengahan bulan, setelah terbit di langit kembali ke ukuran biasanya," kata Abu Zahra dikutip di Arab News, Rabu (13/7/2022).

Ia melanjutkan, ukuran bulan akan mencapai titik penuhnya pada pukul 21:37 waktu Makkah, mencapai setengah dari orbitnya di sekitar Bumi selama sembilan jam dan 38 menit setelah tiba di perigee.

Abu Zahra menyampaikan, sinkronisasi ini akan meningkatkan ukuran dan  kecerahannya sebesar 14 persen. Ketika bulan berada di titik aphelion, kondisinya akan menjadi 30 persen lebih besar dari bulan purnama terkecil.

Dalam bahasa Arab, bulan purnama raksasa dikenal sebagai "Badr Al-Hadeed". Kata ini memiliki arti bulan berada paling dekat dengan bumi, dengan jarak antara pusat bulan dan pusat bumi kurang dari 362.146 kilometer.

Waktu seperti ini disebut sangat ideal untuk melihat kawah radioaktif bulan melalui teropong atau teleskop kecil.

Lebih lanjut, ia menyebut bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap hari selama beberapa malam berikutnya, dan hanya akan terlihat di langit senja dan pagi hari setelah beberapa hari.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2121251/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement