IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Dirjen penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, pihaknya akan mencoba bernegosiasi terkait penambahan air zamzam bagi jamaah haji, yang diharapkan bisa mencapai 10 liter per orang.
"Kita coba negosiasi. Kalau tidak tahun ini mudah-mudahan tahun depan bisa ditambah," ujar Hilman di Mekkah, Senin (19/7/2022).
Hilman mengaku mendapatkan perintah dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk membahas terkait zamzam tersebut dengan perusahaan pengelola air zamzam di Saudi. Tentunya ia akan membawa aspirasi jamaah haji Indonesia, apakah memungkinkan penambahan zamzam sampai 10 liter per jamaah.
Jika tidak memungkinkan tahun ini maka akan diupayakan tahun depan. "Penambahannya akan seperti apa karena harus pakai mekanisme seperti impor atau seperti apa,ini terkait shipping, bukan masalah airnya," tambah dia.
Ia memahami keinginan jamaah haji untuk dapat membawa lebih banyak air zamzam dari yang akan didapat di asrama haji embarkasi sebanyak lima liter per orang.
"Komplain dari jamaah banyak, tapi sekarang penerbangan internasional semakin ketat. Membawa cairan dalam koper itu dilarang sudah ketentuan dari otoritas penerbangan," katanya.
Sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar jamaah haji ke depan dapat membawa pulang air zamzam tambahan bukan hanya lima liter seperti tahun ini.
"Ini yang coba kita sampaikan nanti kepada pemerintah Saudi agar jamaah haji bisa mendapatkan porsi yang lebih banyak, tentu ini juga terkait dengan aturan penerbangan," kata Menag.
Menag mengaku sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak termasuk Menteri Haji Saudi terkait hal tersebut. Ia juga mengatakan, setelah operasional haji 2022 selesai dan semua jamaah kembali ke Tanah Air, Menag akan kembali untuk membahas sejumlah hal termasuk salah satunya penambahan zamzam.
Dia menanggapi masih ada jamaah yang membawa air zamzam dalam koper bagasi, padahal jamaah dipastikan akan mendapatkan lima liter zamzam ketika di asrama haji debarkasi.
"Kenapa jamaah itu memaksakan membawa zamzam masuk ke dalam koper, itu karena lima liter memang terlalu sedikit," tambah Menag.