IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota DIY Yogyakarta meminta jamaah haji Indonesia terutama asal Yogyakarta yang baru saja pulang tidak menggelar pengajian. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya penularan Covid-19.
Pasalnya, dalam beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19. Bahkan, untuk DIY penambahan kasus per harinya bahkan ada yang lebih dari 50 kasus.
"Sebaiknya jangan menggelar pengajian, (setidaknya tunggu selama) dua minggu (sesuai) masa inkubasi Covid-19," kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (18/7/2022).
Terlebih, sebagian besar peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini disumbang oleh pelaku perjalanan. Endang juga meminta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam hal ini puskesmas untuk memantau kesehatan jamaah haji yang baru saja pulang dari Tanah Suci.
"Setiap yang pulang harus dipantau puskesmas, mulai dari gejala demam, batuk, pilek dan meningitis, karena jamaah haji juga berisiko meningitis. Misalnya surveilans di tiap kelurahan juga tolong dipantau (jamaah yang baru pulang)," ujar Endang
Selain itu, pihaknya juga berharap agar jamaah yang baru pulang juga aktif dalam memeriksakan kesehatannya. Jika ditemukan adanya gejala Covid-19 maupun gejala lainnya, diharapkan dapat segera melapor ke fasyankes terdekat.
"Kalau memang aman saja (tidak ada gejala Covid-19 maupun gejala lainnya), diharapkan tetap melapor," jelas Endang.
Pemantauan kesehatan maupun pelaporan ini penting dilakukan. Hal ini, mengingat pemerintah pusat sudah mengatakan tidak ada karantina bagi jamaah yang kembali ke Tanah Air.