Rabu 20 Jul 2022 16:30 WIB

Warisan Peradaban Islam di Bidang Astronomi, Apa Saja?

Di masa peradaban Islam, mulai bermunculan keinginan mengeksplorasi ilmu astronomi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Astronomi Islam (ilustrasi).
Foto:

1. Al Battani.

Sebuah kawah tumbukan bulan kuno, Albategnius, dinamai menurut versi Inggris dari namanya. Al Battani adalah seorang ahli matematika dan astronom Mesopotamia-Arab (858 – 929 M) yang termasuk dalam sekte Sabian kuno, sebuah sekte keagamaan pemuja bintang dari Harran.

Beberapa peneliti menyatakan meskipun nenek moyangnya adalah Sabian, dia sendiri adalah Muslim, diberi nama: AbūʿAbd Allāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān al-Raqqī al-Ḥarrānī aṣ-Ṣābiʾal-Battān. Ayahnya adalah pembuat instrumen ilmiah yang selanjutnya memicu minatnya pada astronomi.

Sama seperti astronom lain pada zamannya, ia dipengaruhi oleh Ptolemy. Tetapi pikirannya yang selalu ingin tahu membawa dia memperbaiki perhitungan astronomi Ptolemy, dengan mengganti metode geometris ke trigonometri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement