Rabu 20 Jul 2022 16:30 WIB

Warisan Peradaban Islam di Bidang Astronomi, Apa Saja?

Di masa peradaban Islam, mulai bermunculan keinginan mengeksplorasi ilmu astronomi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Astronomi Islam (ilustrasi).
Foto:

2. Mariam Al Astrolabbiya.

Ada beberapa nama wanita yang diabaikan dalam bidang astronomi. Para wanita perintis ini memberikan kontribusi signifikan untuk memahami Alam Semesta, namun sayangnya nama mereka terhapus dari halaman sejarah.

Salah satu tokoh yang menarik dan menginspirasi adalah Mariam Al ljliyy, lebih dikenal sebagai Mariam al Astrolabbiya, yang hidup pada abad ke-10 Aleppo. Begitu sedikit yang diketahui tentang dia, bahkan nama depannya pun diperdebatkan.

Menurut Ibn Al-Nadim, seorang penulis biografi dan sejarawan dari abad ke-10, Mariam lahir dari seorang astronom. Ayahnya Kusayar Al Jili (juga tercatat sebagai Al ljliyy) adalah ahli geografi, matematika dan astronom. Nama belakang mereka sering diganti dengan profesi mereka.

Duo ayah-anak ini menguasai seni membuat astrolab. Jika kalian bertanya-tanya apa itu astrolabe, anggaplah sebagai salah satu sistem GPS paling awal, teknologi canggih yang terbungkus keindahan sederhana.

Perangkat kerajinan tangan dan genggam yang rumit ini secara harfiah menempatkan model Semesta di tangan. Pegang alat ini ke arah tertentu, putar tombolnya, selanjutnya benda ini akan mengungkapkan segalanya mulai dari waktu hingga arah Makkah. Penggunaan terakhir inilah yang sangat mempopulerkan astrolabe di wilayah tersebut.

 Instrumen ini lantas hidup untuk sementara waktu, yang ditemukan pada periode Helenistik. Tetapi dunia Islam abad pertengahanlah yang semakin meningkatkan teknologi di balik instrumen tersebut, dan membuatnya dapat diakses oleh lebih banyak orang. Muhammad Al Fazari, seorang ahli matematika dan astronom abad ke-8, dikreditkan dengan membangun astrolab pertama di dunia Islam.

Mariam Al Astrolabbiya adalah salah satu dari sedikit wanita pada masanya yang mempelajari seni dan sains di balik instrumen yang rumit ini. Dia awalnya belajar perdagangan dari ayahnya dan kemudian dilatih di bawah Nastulus, yang disebut-sebut sebagai pembuat salah satu astrolabe tertua yang masih hidup.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement