IHRAM.CO.ID, RIYADH — Arab Saudi mendapat manfaat dari ledakan besar dalam pariwisata pada 2022 setelah kembalinya jamaah haji dari luar negeri. Sebanyak satu juta lebih jamaah haji memenuhi hotel, jumlah yang berkali-kali lipat dari tahun ke tahun, menurut sebuah laporan baru.
“Arab Saudi menyambut hingga satu juta peziarah, sebagian besar dari luar negeri, tahun ini, untuk mengunjungi dua situs tersuci Islam di Makkah dan Madinah, dan itu telah berdampak besar pada industri pariwisata negara itu,” ujar Kepala hotel untuk wilayah MENA di firma penasihat Colliers International, Christopher Lund.
Musim haji adalah sumber utama prestise dan pariwisata bagi Arab Saudi. Analisis dari Mena Hotel Forecast terbaru Colliers International menunjukkan kebangkitan besar-besaran untuk industri pariwisata di Arab Saudi pada 2022.
Di Makkah, terjadi peningkatan hunian sebesar 106 persen dibandingkan dengan 2021 dan di Madinah terjadi peningkatan sebanyak 80 persen dari tahun sebelumnya. Kedua kota tersebut merupakan lompatan terbesar dalam tingkat hunian hotel dari tahun ke tahun di seluruh wilayah GCC.
Laporan Colliers juga mencatat bahwa Musim Riyadh yang sangat populer di Arab Saudi, yang kembali pada Mei dan menawarkan 2.800 kegiatan dan penawaran hiburan selama dua bulan, juga menawarkan ledakan sambutan untuk seluruh Kerajaan, seperti halnya arus masuk wisatawan selama Ramadhan.
Jeddah terjadi lompatan sebanyak lima persen dalam perkiraan tahun-ke-tahun pada 2022, sementara Riyadh terjadi lompatan sebanyak sembilan persen.
“Pasar hotel Makkah diperkirakan akan berakhir pada 2022 dengan peningkatan hunian sebesar 106 persen dibandingkan pada 2021,” kata Lund dilansir dari Alarabiya, Rabu (20/7/2022).
“Ini sebagian karena basis yang rendah pada 2021, tetapi terutama karena musim Ramadhan yang kuat yang lebih baik dari yang diperkirakan sebagian besar hotel, dengan tingkat hunian yang lebih tinggi daripada Ramadhan pada 2019, sebelum Covid-19,” sambungnya.
Dia melanjutkan, kinerja ini tercapai meskipun beberapa pasar sumber besar untuk Makkah masih terpengaruh dari perjalanan yang berkurang secara signifikan, misalnya dari Indonesia, Malaysia, Mesir, dan Pakistan. Lund mengharapkan lonjakan yang lebih besar lagi untuk pasar Makkah pada tahun-tahun mendatang.
Lund mengatakan Riyadh, al-Khobar, dan Madinah diperkirakan akan mencapai tingkat hunian yang lebih tinggi pada 2022 daripada 2019, sebelum Covid-19, menunjukkan kekuatan kembalinya pasar Arab Saudi.
“Ini adalah hasil dari beberapa faktor, seperti pengembalian perusahaan yang kuat, peningkatan pariwisata rekreasi dari acara-acara seperti Musim Riyadh dan periode Ramadhan yang kuat,” tutupnya.
Sumber: alarabiya