IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Maskapai Saudi Airlines memulai layanan "bagasi pertama" gratis. Hal ini seiring dengan dimulainya tahap kepulangan untuk jamaah ke negara masing-masing setelah melakukan ibadah haji.
Layanan pertama dari jenisnya ini mulai dijalankan maskapai bulan lalu, bekerja sama dengan Jeddah Management Company. Di dalamnya mencakup pengambilan bagasi dari akomodasi peziarah di Jeddah, Makkah atau Madinah, 24 jam sebelum penerbangan dan dibawa ke bandara untuk proses check-in.
Manajer umum stasiun domestik Saudi Airlines, Hani Al-Hitairshi, menjelaskan maskapai telah melakukan operasi pengangkutan bagasi tahap dua.
“Barang-barang yang diserahkan dari lokasi tinggal para tamu ini kami terima, kemudian ke area ini (fasilitas pemindaian bagasi) untuk pengurusan izin sebelum diberangkatkan ke bandara,” ujarnya dikutip di Arab News, Jumat (22/7/2022).
Pada tahap ini, pihaknya juga berupaya menyisir barang bawaan, antisipasi jika ada barang terlarang atau tidak boleh diangkut lewat udara. Setelah proses ini, maskapai mulai mengirimkan semua barang bawaan ke bandara secara langsung.
Lebih lanjut, Al-Hitairshi mengatakan penting bagi Saudi Airlines untuk memberikan pengalaman haji yang aman dan mudah bagi para jamaah.
“Ini penting karena Saudi Airlines biasa memberikan inisiatif baru setiap tahun, dan ini inisiatif tahun ini,” lanjut dia.
Menurutnya, inisiatif dan layanan semacam ini merupakan hal yang penting. Pihaknya selalu berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan layanan, dengan tujuan memuaskan pelanggan mereka.
Di sisi lain, Ketua Dewan JMC Mohammed Al-Sheikh mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak keamanan bandara.
“Kami sudah memiliki lima sistem inspeksi. Kami berkoordinasi dengan pihak keamanan bandara. Bagasi akan tiba di gedung kami terlebih dahulu dan masuk melalui sistem,” ujarnya.
Tim atau petugas keamanan akan melakukan inspeksi sesuai dengan kebijakan mereka. Jika diperlukan tindakan membuka bagasi jamaah untuk dilakukan pemeriksaan, maka akan dihadirkan perwakilan dari semua maskapai dan dilakukan langkah tersebut.
Lebih lanjut, ia menggunakan muatan air Zamzam sebagai contoh kasus larangan suatu barang dalam penerbangan.
Sebuah palet khusus untuk setiap penerbangan akan dibuat, kemudian barang bawaan jamaah dibawa ke area pengiriman. Setelah itu, barang tersebut diangkut ke bandara dengan truk besar, 24 jam sebelum penerbangan.
“Di sana kami memiliki area khusus yang terpisah untuk drop bagasi di dekat terminal haji. Tim kami di sana akan mendapatkan semua informasi dari pengemudi," lanjut Al-Sheikh.
Selanjutnya, informasi akan dikirim melalui email sebelum jamaah tiba dan dokumen aslinya ada pada pengemudi. Tim di lapangan akan mengumpulkan informasi ini, kemudian mengirimkannya ke perwakilan maskapai dan layanan darat maskapai akan melakukan operasinya di dalam bandara.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2127001/saudi-arabia