Tidak hanya itu, masjid ini juga menjadi gambaran dari harmonisasi keberagaman dan toleransi antar umat beragama. Apalagi mayoritas warga Desa Wonokitri adalah penganut agama Hindu. Harmonisasi keberagamaan dan toleransi salah satunya terlihat dari bangunan masjid ini. Dimana gerbang masuknya merupakan replika Candi Singasari untuk memperkuat gabungan budaya lokal dengan Islam.
“Tentunya ini menjadi bentuk harmonisasi keberagaman dan toleransi antar umat beragama yang ada di Jatim,” kata Khofifah.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap, kehadiran Masjid BSI Penanjakan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata daerah dan nasional. BSI diakuinya telah membangun sejumlah masjid di titik-titik strategis seperti di Tol Cipali, Tol Cipularang, kawasan Merapi Sleman da di Bakauheuni Lampung.
“Dengan adanya Masjid BSI Penanjakan ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan keberkahan bagi warga sekitar dan wisatawan yang ingin beribadah,” kata Hery.