IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Bidang Kesehatan Arab Saudi Indro Murwoko meminta Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter memperhatian kondisi kesehatan jamaah haji. Ia meminta para TKH jeli menilai kondisi jamaah dengan risiko tinggi (risti) di kloternya masing masing, jangan sampai jamaah haji kelelahan.
“Kelelahan dapat memicu perburukan penyakit komorbid yang diderita jamaah” ujar Indro dalam keterangan, Jumat (22/7/2022).
Apalagi cuaca Madinah lebih panas dari Makkah dengan rata-rata suhu 43-46 derajat Celsius. Indro meminta agar para TKH tetap dekat dengan jamaah dan terus memberikan motivasi bagi jamaah untuk menjaga kesehatannya.
Khususnya kepada jamaah haji, Indro juga berpesan agar dapat melakukan ibadah sunnah sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatan masing masing. “Jangan berlebihan, aktivitas berlebihan yang menimbulkan kelelahan akan mengganggu kondisi kesehatan jamaah. Apalagi yang sebelumnya memiliki penyakit, dapat terjadi kekambuhan,” ujarnya.
Salah satu contoh perburukan kondisi kesehatan dialami oleh pasien KKHI Makkah. Dini hari tadi, salah satu pasien jantung sempat mengalami perburukan dan harus dilakukan tindakan kardioversi (kejut listrik).
“Saat ini kondisi stabil dan sedang dirawat di ICU,” ujar tim tim dokter KKHI Makkah Komaria.
Menurut pengakuan keluarga, yang bersangkutan memaksakan diri naik ke Jabal Nur saat berziarah melihat Gua Hira. Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengusulkan kebijakan haji di tahun mendatang perlu adanya rekomendasi dari Tenaga Kesehatan haji (TKH) Kloter bagi jamaah risiko tinggi (risti) yang akan menjalankan ibadah sunnah.
“Demi kemaslahatan jamaah,” ucap Budi.