Kamis 28 Jul 2022 05:30 WIB

Ketika Si Miskin Mengeluh tak Bisa Bersedekah

Seorang kalangan miskin muhajirin pernah bertanya kepada Rasulullah

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAJKARTA -- Dalam hadits riwayat Muslim dari jalur Abu Shalih, dari Abu Hurairah, kalangan fakir miskin Muhajirin mengeluh karena orang-orang kaya membawa banyak pahala, derajat dan kenikmatan yang besar.

Mereka mengatakan bahwa orang-orang kaya mampu melaksanakan sholat sebagaimana orang fakir miskin sholat, dan berpuasa seperti puasanya orang fakir miskin. Namun, orang kaya bisa bersedekah sedangkan mereka tidak bisa. Orang kaya bisa memerdekakan budak sedangkan mereka tidak mampu.

Baca Juga

Mendengar hal tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Kalian mau aku tunjukkan amalan yang jika dikerjakan akan mendahului orang-orang setelahmu dan tidak ada seorang pun yang lebih mulia kecuali orang yang mengerjakan amalan serupa, yaitu membaca tasbih, takbir dan tahmid sebanyak 33 kali setiap selesai sholat.

Dalam riwayat Abu Shalih disebut, kalangan fakir miskin Muhajirin itu kemudian kembali mendatangi Nabi SAW untuk menyampaikan bahwa orang-orang kaya telah mengetahui amalan yang mereka kerjakan lalu juga ikut mengamalkannya.

Lantas Nabi Muhammad SAW bersabda, "Itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada orang-orang yang Dia kehendaki."

Hadits riwayat Bukhari juga menjelaskan topik yang sama dan juga dari jalur Abu Hurairah, namun dengan sedikit perbedaan pada matan atau isi hadits. Dijelaskan dalam hadits tersebut, bahwa orang-orang fakir miskin mendatangi Rasulullah.

Mereka menyampaikan, orang-orang kaya memiliki derajat tinggi dan kenikmatan karena selain bisa sholat dan puasa, juga bisa melaksanakan ibadah haji, umroh dan berjihad serta bersedekah.

Rasulullah SAW kemudian menjelaskan suatu amalan dengan bersabda, "Maukah aku ajarkan amalan yang akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengan amalan tersebut membuat kalian menjadi terdepan dari orang setelah kalian. Tidak ada orang yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan amalan serupa, yaitu bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir sholat sebanyak 33 kali."

Para sahabat kemudian berselisih. Ada yang bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali. Lalu Abu Hurairah (perawi) kembali kepada Nabi SAW, dan beliau SAW bersabda, "Ucapkanlah subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar, sampai 33 kali."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement