Jumat 29 Jul 2022 05:45 WIB

Hikmah Kisah Hijrah Nabi Muhammad

Kisah hijrah menjadi salah satu wawasan dasar umat Islam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agung Sasongko
Hijrah, ilustrasi
Hijrah, ilustrasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kisah hijrah menjadi salah satu wawasan dasar umat Islam yang mengisahkan pengorbanan, perjuangan, ketaatan kepada Allah SWT hingga perwujudan mukjizat dari-Nya. Tapi pelajaran-pelajaran apa sebenarnya yang bisa diambil dari peristiwa hijrah? 

Dilansir dari About Islam, Ahad (24/7/2022), Syekh Ahmad Kutty, Dosen Senior dan Cendekiawan Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada mengatakan secara bahasa memiliki berbagai nuansa makna seperti meninggalkan, meninggalkan, memboikot, berpindah dan lainnya. Sebagai istilah, ini digunakan untuk merujuk pada migrasi ke tempat yang lebih aman karena penganiayaan untuk mempraktikkan keyakinan. 

Baca Juga

Namun, katanya, pada tataran spiritual, Hijrah berarti menjauhi kejahatan dalam segala bentuk, dalam ketaatan kepada Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda;

“Seorang muhajir adalah orang yang menjauhi apa yang diharamkan Allah.” (HR. Bukhari)

Sebagai istilah teknis, kata Hijrah menunjukkan migrasi Nabi dari Mekah ke Madinah. Sebelum Hijrah ke Madinah, Muslim juga beremigrasi ke Abyssinia dua kali untuk melarikan diri dari penganiayaan di Makkah.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement