Jumat 29 Jul 2022 17:31 WIB

Warga Pakistan Galakkan Tanam Pohon untuk Redakan Terik Matahari

Pakistan termasuk di antara 10 negara paling rentan terkena dampak pemanasan global.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pengendara sepeda motor melaju di sepanjang jalan saat kabut asap menyelimuti kawasan Lahore, Pakistan, Senin, 22 November 2021. Warga Lahore dan sekitarnya menderita gangguan pernapasan akibat kualitas udara yang buruk terkait kabut asap tebal yang menyelimuti kawasan tersebut.
Foto:

Qureshi ingin memberikan keteduhan bagi penduduk yang mencari pelarian dari kenaikan suhu gelombang panas pada 2015. Peristiwa yang menewaskan lebih dari 400 orang di kota itu dalam tiga hari, dan suhu di wilayah sekitar Sindh mencapai rekor tertinggi tahun ini.

Seperti diketahui, pohon-pohon juga dapat menarik satwa liar setempat, mengurangi banjir perkotaan dan menyediakan sumber makanan baru. "Semakin besar tutupan pohon di kota, semakin dingin, dengan perbedaan hingga 10 derajat Celsius ketika Anda dikelilingi oleh pepohonan," katanya kepada Reuters, seraya menambahkan proyek tersebut hanya menggunakan spesies asli.

"Saat Anda menanam, itu menarik serangga, dan berbagai jenis burung mulai berdatangan. Saat ini, luwak berkeliaran di taman, dan empat atau lima varietas bunglon. Anda memberi mereka rumah, Anda memberi mereka makanan dan membiarkan hal itu terjadi. Alam sangat indah," ujarnya. 

Secara keseluruhan tutupan hutan di Pakistan, adalah rumah bagi lebih dari 220 juta orang. Ini berarti adalah sekitar 5,4 persen, jauh dibandingkan dengan 24 persen di negara tetangga India dan 14,5 persen di Bangladesh. Sehingga pemerintah sebelumnya mengumumkan program penghutanan massal yang mempertimbangkan penanaman 10 miliar pohon antara 2019 dan 2023.

"Pakistan termasuk di antara 10 negara paling rentan terkena dampak pemanasan global. Setelah lautan, pohon adalah penyerap karbon terbesar kedua," kata Hussain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement