IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (LPLH) dan Sumber Daya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hidayat Tri Sutardjo mengajak kepada semua elemen umat Islam untuk bersatu padu menangani masalah perubahan iklim. Dia pun mengapresiasi tujuh risalah yang dideklarasikan dalam Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang digelar di Masjid Istiqlal Jakarta pada 28-29 Juli 2022.
"Tujuh poin yang disampikan tadi itu sudah cukup mewakili. Itulah unek-unek umat Islam selama ini bahwa tidak cukup menangani perubahan iklim itu oleh pemerintah saja atau yang lain, tetapi kita harus bersatu padu supaya gregetnya tambah gede. Artinya, supaya penanganan itu menjadi besar dan strategis," ujar Hidayat kepada Republika.co.id usai mengikuti dekralasi.
Seperti diketahui, menurut dia, umat Islam di Indonesia paling besar jumlahnya. Jika deklarasi tersebut dibarengu dengab aksi nyata, kata dia, maka umat Islam Indonesia akan turut memberikan solusi untuk masalah perubahan iklim.
"Maka ini harus dibarengi dengan aksi-aksi nyata untuk menangani masalah yang besar. Sehingga umat Islam harus menjadi pemimpin untuk solusi perubahan iklim," ucap dia.
MUI sendiri sejak lama telah berusaha mewujudkan ramah lingkungan berbasis masjid. Menurut dia, pihaknya memulainya dengan pelatihan dai sejak 2018 lalu, yang mana di situ ada dai sanitasi air, dai tata kelola sampah, dai mangrove, dan ada dai hambut.
"Dan itu semuanya tersrtruktur, tersistematis, terarah dan berkelanjutan. Dan kita bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada, termasuk dengan perintah melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove," kata dia.
Menurut dia, selama ini organisasi Islam memang terkesan bekerja sendiri-sendiri untuk beperan mengatasi masalah lingkungan. Namun, dengan adanya Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestaria ini, dia berharap semua elemen umat Islam bisa bersatu padu melakukan aksi nyata.
"Jadi kita tahu kemampuan kita masing-masing. NU dengan umatnya dan pesantrennya, Muhamamdiyah dengan umatnya dan perguruan tingginya yang luar biasa. Coba bayangkan kalau NU melalui pesantrennya saja, Muhamamdiyah melalui sekolah dan kampusnya itu sudah ramah lingkungan, berarti berapa sumbangan lingkungan kepada negara," jelas Hidayat.
Hidayat Tri menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya bersama para inisiator Kongres Islam untuk Indonesia Lestari akan melakukan sosialisasi terkait tujuh risalah yang sudah dideklarasikan, termasuk kepada pemerintah. Dia yakin pemerintah akan sangat terbantu jika hasil kongres tersebut bisa teralisir secara nyata
"Dalam waktu terdekat kita akan sosialisasikan hasil tujuh poin ini, baik kepada pemerintah maupun kepada lembaga-lembaga terkait. Kemudian kita akan melakukan diskusi secara rutin untuk merumuskan aksi-aksi nyata dan siapa yang akan mengerjakan dan melakukan, termasuk sumber pendanaan dan sebagainya," kata Hidayat.