IHRAM.CO.ID,WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyambut tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza. Biden mengaku telah menjalin komunikasi dengan para pejabat dari Israel, Otoritas Palestina, dan sejumlah negara di kawasan untuk mendorong resolusi cepat guna mengakhiri pertempuran di Gaza.
“Kami juga meminta semua pihak sepenuhnya menerapkan gencatan senjata dan memastikan pasokan bahan bakar serta (bantuan) kemanusiaan mengalir ke Gaza saat petempuran mereda,” kata Biden, Ahad (7/8/2022), dikutip Al Araby.
Biden menyesalkan jatuhnya korban sipil di Gaza akibat serangan Israel. “Laporan korban sipil di Gaza adalah sebuah tragedi, baik oleh serangan Israel terhadap posisi Jihad Islam atau puluhan roket Jihad Islam yang dilaporkan jatuh di Gaza,” ucapnya.
Sejauh ini, sedikitnya 44 warga Palestina di Gaza tewas sejak Israel melancarkan serangan ke wilayah tersebut pada Jumat (5/8/2022) pekan lalu. Dari keseluruhan korban, 15 di antaranya adalah anak-anak.
Biden menegaskan, baik Israel maupun Palestina sama-sama mempunyai hak untuk hidup dengan aman. “Seperti yang saya jelaskan selama perjalanan saya baru-baru ini ke Israel dan Tepi Barat, warga Israel dan Palestina sama-sama layak untuk hidup dengan aman dan terlindungi serta menikmati ukuran kebebasan, kemakmuran, dan demokrasi yang sama,” katanya.
Gencatan senjata antara Israel dan Jihad Islam mulai diberlakukan pada Ahad pukul 23:30 waktu setempat. Kesepakatan itu tercapai berkat mediasi Mesir. “Kami menghargai upaya yang telah dilakukan Mesir untuk mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat kami,” ujar juru bicara Jihad Islam Tareq Selmi.
Pertempuran antara Israel dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza masih berlanjut pada Ahad. Seorang komandan Jihad Islam, Khaled Mansour, tewas dalam serangan Israel pada Sabtu (6/8/2022) malam lalu. Dengan demikian, Israel telah membunuh dua komandan Jihad Islam sejak pertempuran pecah pada Jumat pekan lalu.
Sebagai perlawanan, Jihad Islam meluncurkan serangkaian serangan roket ke beberapa daerah di Israel. Namun Israel belum melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyampaikan, mereka siap melanjutkan pertempuran dengan kelompok Jihad Islam. “Kami sedang mempersiapkan pertempuran selama sepekan di bawah arahan eselon politik. Jika kami dapat mempersingkat (pertempuran), kami akan melakukannya,” kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav dalam pengarahan media, Sabtu lalu, dilaporkan laman Times of Israel.
Dia mengungkapkan, dalam serangan pada Jumat lalu, IDF berhasil menyerang 40 target Jihad Islam di Jalur Gaza, termasuk di dalamnya enam bengkel pembuatan senjata, dua depot penyimpanan senjata, enam pos pengamatan, dan lima posisi peluncuran roket. Menurut Israel, seorang komandan Jihad Islam, yakni Tayseer al-Jaabari, turut tewas bersama 15 “teroris” lainnya. “(Tayseer al-Jaabari) bukan target akhir dalam Jihad Islam Palestina,” ujar Kochav.
Sebagai respons atas serangan Israel pada Jumat lalu, Jihad Islam meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel tengah dan selatan, termasuk Tel Aviv. Menurut layanan ambulans Israel, tak ada korban jiwa akibat serangan Jihad Islam.