IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Pemulangan tiga kloter terakhir jamaah haji Indonesia dari Madinah menyisakan beberapa hal yang harus dievaluasi. Kepala Daker Madinah PPIH Arab Saudi Amin Handoyo menjelaskan, evaluasi pertama menyangkut akomodasi jamaah di hotel-hotel yang berada sekitar wilayah markaziah (radius lima ratus meter dari Masjid Nabawi).
Menurut Amin, banyak jamaah mengeluhkan masalah kapasitas lift di hotel-hotel tersebut yang tidak memenuhi standar. Akibatnya, ujar Amin, terjadi penumpukan jamaah yang mengantre lift saat waktu sholat.
"Hampir semua hotel di Madinah. Perlu ada pendekatan khusus setelah sholat. Kalau sebelum sholat mereka bisa berjenjang tapi ketika kepulangan itu bisa masuk ke kamar itu crowded di lift dan menjadi keluhan,"ujar Amin saat diwawancara di Kantor Daker Madinah, Madinah, Arab Saudi, Jumat (12/8/2022).
Amin menjelaskan, pihaknya pun terus memberi pemahaman tentang kondisi hotel di Madinah tersebut kepada jamaah. Menurut dia, tidak ada opsi selain menempatkan jamaah di sekitar wilayah markaziah.
Dia menjelaskan akan lebih berisiko apabila jamaah ditempatkan di luar markaziah. Terlebih, jamaah harus melewati jalan lingkar (Ring Road) Malik Fahd saat menuju Masjid Nabawi. Hal tersebut, jelas dia, bisa menimbulkan potensi kecelakaan pada jamaah.
Tidak hanya itu, kualitas hotel di luar markaziah pun tak sebanding hotel di markaziah. Menurut Amin, hotel terbaik di luar markaziah masih kalah dari hotel di wilayah yang berada pada radius 500 meter Masjid Nabawi tersebut. Hanya saja, dia mengakui jika fasilitas akomodasi di markaziah tak sebaik di Makkah.
Meski demikian, Amin menjelaskan, jamaah harus melihat dari sisi kedekatan jarak dengan masjid. Jika untuk ke Masjidil Haram di Makkah jamaah harus naik bus sholawat dan berjalan kaki dari terminal hingga ke masjid, maka di Madinah jamaah cukup berjalan paling jauh lima ratus meter.
"Yang penting berikan pemahaman kepada jamaah tentang kondisi ini,"ujar dia.