IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan Gubernur Riau Syamsuar ingin mengusulkan Wapres RI Ma'ruf Amin sebagai Bapak Ekonomi Syariah Indonesia.
Ansar Ahmad menyatakan hal itu setelah melihat dukungan penuh Wapres Ma'ruf pada usaha konversi Bank Riau Kepri (BRK) Konvensional menjadi BRK Syariah, serta dalam mendorong berbagai aktivitas ekonomi berbasis syariah termasuk industri halal, UMKM halal dan berbagai usaha-usaha lain yang berbasis syariah.
"Kami ingin menobatkan dan menganugerahkan Wapres sebagai Bapak Ekonomi Syariah Indonesia, karena memang beliau sangat fokus mendorong berbagai aktivitas ekonomi berbasis syariah," kata Gubernur Ansar saat menghadiri peresmian BRK Syariah di Kantor BRK Syariah Pusat di Pekanbaru, Riau, Kamis (25/8/2022).
Ansar dalam kesempatan itu mengatakan secara historis Provinsi Riau dan Kepri adalah dua provinsi yang tidak dapat dipisahkan.
Ia menceritakan di masa lalu Ibukota Provinsi Riau ini berkedudukan di Kota Tanjungpinang yang saat ini merupakan Ibukota Provinsi Kepri, Namun karena alasan perkembangan wilayah, maka pada tahun 1959 Ibukota Provinsi Riau pindah ke Kota Pekanbaru.
"Meskipun secara administratif urusan pemerintahan dan kemasyarakatan terpisah, akan tetapi hubungan kekerabatan dan persaudaraan kita masih tetap terjaga dengan baik. Salah satunya sampai hari ini yang masih betul-betul mengikat Kepri dan Riau adalah BRK Syariah ini," ungkap Ansar.
Ia menambahkan sampai saat ini seluruh kabupaten/kota dan Provinsi Kepri masih tetap setia bersama BRK Syariah dan berkomitmen bersama Gubernur Riau bahwa BRK Syariah akan tetap dijadikan pemicu ekonomi sebagai agen perubahan pembangunan di dua provinsi ini.
Ansar berharap dengan tagline dan spirit 'Berkah untuk Semua' menjadi pemantik semangat baru bagi seluruh manajemen BRK Syariah untuk bekerja lebih keras dengan melakukan banyak inovasi agar tetap mendapat tempat di hati masyarakat.
"Meskipun judulnya syariah. BRK Syariah ini tetap bersifat universal, tidak melihat latar belakang suku, agama dan sebagainya," tuturnya.
Sementara, Wapres Ma'ruf dalam arahannya mengatakan dibalik peresmian BRK Syariah ini, terdapat sebuah perjalanan panjang melewati proses konversi.
Menurut Wapres jika peresmian ini adalah suatu tujuan, maka kendaraan yang mengantarkannya adalah keinginan dan itikad dari seluruh jajaran BRK, komitmen Pemprov Kepri dan Riau, dukungan OJK, BI, dan pemangku kepentingan lainnya.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah restu dari masyarakat sehingga proses konversi dapat berjalan baik. "Momentum peresmian ini bukanlah menandakan akhir perjalanan, justru ini adalah awal dari kemudi syariah yang diharapkan akan memacu laju semakin kencang, terarah dan berkah," ucap Wapres Ma'ruf.
Wapres Ma'ruf juga menekankan tiga hal dalam mengawali langkah BRK Syariah. Pertama, dia ingin BRK Syariah hadir sebagai penyokong dan penguat pertumbuhan semua sektor ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Riau dan Kepri.
Kemudian kedua meminta BRK Syariah terus meningkatkan layanan, termasuk penyempurnaan implementasi digitalisasi perbankan. Ketiga BRK Syariah agar terus menjajaki dan mengembangkan berbagai program potensial guna memperluas pangsa pasar syariah.
"Potensi besar yang perlu digarap dengan keseriusan antara lain pelayanan penerimaan setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji, line sistem manajemen kas bagi institusi pendidikan di daerah, mencakup sekolah umum, sekolah islam, pesantren dan sistem pembayaran gaji bagi pegawai instansi pemda dan institusi lembaga lainnya," ujar Wapres Ma'ruf.
BRK Syariah diresmikan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin didampingi Gubernur Kepri dan Riau yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol virtual.