IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Badan eksekutif yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek pembangunan permukiman kumuh di kawasan Kidwa, Makkah, telah kembali bekerja mulai Sabtu (20/8/2022). Lebih dari 931 properti yang tersebar di area seluas 94.723 meter persegi ini dipindahkan.
Lembaga tersebut juga memberikan berbagai layanan kepada pemilik properti yang dihancurkan, yang sebelumnya diidentifikasi oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial.
Hal ini mencakup dukungan perumahan dan layanan transportasi furnitur untuk kelompok yang paling membutuhkan, serta pemberian bantuan melalui kantor pusat lapangan.
Tak hanya itu, mereka juga menawarkan layanan sukarela oleh badan amal kepada penghuni daerah kumuh yang dipindahkan melalui Platform Kerja Sukarela Nasional.
Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (26/8/2022), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi terus memberikan dukungan dan berupaya memperbaiki status kelompok sasaran di kawasan Kidwa, sesuai dengan regulasi dan standar yang dipersyaratkan.
Juru bicara Proyek untuk Mengatasi Situasi Kumuh di Makkah, Dr Amjad Maghribi, mengatakan pekerjaan lapangan di Kidwa adalah fase baru dalam pengembangan daerah kumuh.
Proyek ini bertujuan untuk perawatan perkotaan terpadu untuk daerah yang telah menderita akibat kerusakan infrastruktur, fasilitas, serta layanan. Wilayah ini disebut jaraknya hanya 500 meter dari Masjidil Haram.
"Ada prioritas yang diberikan Kidwa dalam proyek pengembangan kawasan kumuh di Makkah. Proyek ini akan mengubah wilayah tersebut karena lokasinya yang strategis, dengan menciptakan banyak peluang investasi," kata dia.
Hal ini nantinya akan tercermin dalam peningkatan kualitas hidup penduduk, serta peningkatan layanan kesehatan, sosial dan keamanan yang diberikan kepada mereka, selain memperkaya pengalaman para peziarah.
Merujuk pada dimensi kemanusiaan dari proyek pembangunan permukiman kumuh di Makkah, Maghribi mengatakan proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di permukiman kumuh di kota Makkah. Caranya, dengan memperbaiki status hukum, mencapai integrasi sosial dan memberikan peluang pemberdayaan ekonomi.
“Dimensi spasial dari proyek ini bertujuan untuk menemukan lingkungan yang hidup, aman dan menarik, melalui pencapaian pembangunan berkelanjutan dengan penggunaan kembali lahan," lanjut dia.
Proyek ini juga berupaya mengatasi struktur acak masyarakat, melalui penghapusan daerah kumuh dan pembangunan kembali daerah sesuai dengan data daerah kumuh.
Sumber: saudigazette