IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Keadaan kota Madinah Al-Munawarah jauh lebih bersih, dan penduduknya lebih tertib dibandingkan dengan kota Jeddah dan Makkah. Kondisi Madinah tersebut diceritakan dokter Haji Hindia Belanda dr. M.H Abdoel Patah, Ph.D yang bertugas sejak 1926 hingga1933.
"Madinah kaya air, jauh lebih sehat daripada Jeddah dan Makkah. Kebiasaan penduduk lebih tertib bersih daripada penduduk Jeddah dan Makkah," kata Nani Amalia dalam diskusi Buku dengan judul Segi Kesehatan Perjalanan Ziarah Ke Makkah. Nani merupakan orang yang menulis ulang buku ini dari disertasinya dr Abdoel Patah yang berjudul “The Medische zijde Van The Bedevaart Naar Mekkah”.
Madinah dengan Makkah jaraknya 450 km. Makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi menjadi simbol kota ini. "Makam Nabi Muhammad berdekatan dengan makam Baqi yang sekarang masih tetap seperti itu," katanya.
Nani mengatakan, akses ke RS di Madinah sangat dekat, karena jaraknya 50 meter dari Masjid Nabawi. RS dekat Madinah ini memiliki 19 tempat tidur, ruang operasi, poliklinik, apotek, tempat tinggal pegawai.
"Rumah sakit ini dilayani satu dokter. Ada kekurangan peralatan, obat-obatan dan alat balut," katanya.
Nani mengatakan, tempat-tempat bersejarah sejak tahu 1926-1933 di mana dr Abdoel Patah bertugas menjadi dokter haji Hindia Belanda tidak ada perubahan. Tempat bersejarah itu di antaranya Jabal Uhud, Masjid Kiblatain, Masjid Chamsa, Masjid Quba, Bir Al Chatam ini rasa airnya enak.
Cuaca di Makkah kering, dan lebih tinggi dari Jeddah. Suhu kering di musim dingin menyebabkan jamaah tidak berkeringat sehingga jamaah menderita bibir pecah kulit menjadi kasar, pecah-pecah dan terinfeksi, terkadang menjadi eksim.
Jika dibandingkan dengan di Jeddah, soal bentuk bangunan di Makkah lebih besar dan bersih. Dan bahan bangunan lebih baik daripada di Jeddah.
"Masjidil Haram berada di tengah kota, di titik terendah kota, sehingga kalau banjir masjid terendam, bisa dua hari," katanya.
Di kota ini ada yang paling istimewa yaitu Air zamzam merupakan khas kota Makkah sumbernya terletak sebelah timur samping Ka'bah dekat hajar Aswad. Sumur dikelilingi tembok setinggi 1 meter dengan garis tengah 5 meter sedalam 10 meter.
"Dan ini sudah diketahui kandungan Air zamzam pada saat itu. Mengandung mineral C, SO3, N2O5, CO2, S202, CAO, MgO, Na2O, K2, CaO," katanya.
Pembagian air zamzam di Makkah pada saat itu menggunakan kendi-kendi dari tanah. Jamaah diminta bayaran seharga dua setengah Gulden mata uang Belanda.
Air bersih di kota untuk hotel minum, sumbernya dari air ledeng Jubaidah yang rasanya lebih enak dari air zamzam. Saluran air ini dibangun sejak tahun 810 atas perintah Harun Al Rasyid dari Bagdad.
"Mata air berasal dari Wadi Na'man 27 KM arah timur Makkah dengan debitnya kurang lebih lima ribu ton pet 24 jam," katanya.
Di Makkah ada Dinas Kesehatan, seperti di Madinah. Dinas kesehatan Mesir, Dinas Kesehatan Arab dan Dinas Perwakilan Hindia Belanda.
Dinas Kesehatan Mesir bekerja sepanjang tahun di Makkah dan memiliki dua dokter untuk melayani orang-orang tidak mampu. Selama musim haji ditambah satu dokter dari Jeddah dan dua dokter dari misi kesehatan berikut berbagai kelengkapan medis. Tiap tahun dikirim dokter dari Alexandria untuk orientasi.
Dinas Kesehatan Ingris, hanya bekerja pada musim haji, dokter Hindia Inggris dikirim dari Jeddah dan dibantu seorang dokter Hindia Inggris swasta yang tinggal di Mekah. Dinas Kesehatan ini mempunyai Klinik di Makkah untuk para pegawai Inggris dan orang Arab.
Dinas Kesehatan Arab sifatnya permanen dilayani oleh satu kepala dan empat dokter, satu dokter gigi dan satu bidan. Di Mekah ada rumah sakit dengan kapasitas 180 pasien biasa, 12 pasien operasi, dan 20 pasien kebidanan dan psikitri, tempat tidur memakai kelambu nyamuk.
"Dekat Marwah ada rumah sakit pembantu Al-Qaban untuk penyakit menular, khusus cacar," katanya.
Dinas Kesehatan perwakilan Hindia Belanda berkedudukan di Jeddah yang dilayani satu dokter, satu perawat dan satu asisten apoteker. Pada musim Haji rumah sakit ini pindah ke Makkah.