IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Selama Khalifah Abdurrahman III berkuasa selama 32 tahun, rakyat yang berada di wilayah kekuasaan kekhalifahan Cordoba hidup dalam kesejahteraan, kemakmuran, dan kedamaian. Sarana prasarana trasportasi yang dibangun di era kepemimpinannya telah membuat sektor industri dan perdagangan berdenyut. Para pebisnis dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong datang ke Cordoba.
Tak salah bila kemudian rakyat begitu mencintai Abdurrahman III. Sejak sang khalifah naik takhta, beragam harga kebutuhan pokok terus turun dan makin terjangkau. Inilah yang membuat rakyat hidup makin sejahtera karena setiap strata sosial mampu membeli barang-barang yang mereka butuhkan.
Roda perekonomian tak hanya digerakkan perdagangan dan bisnis. Sang khalifah memperkuat pilar perekomian negera yang dipimpinnya dengan membangun sektor pertanian dan perkebunan. Secara sistematis, jaringan irigasi dibangun di seantero negeri untuk mengairi areal pertanian serta memenuhi kebutuhan rakyatnya akan air bersih.
Berkat kedamaian dan kepastian hukum yang tercipta di era kepemimpinan Abdurrahman III, sederet industri raksasa berdiri di setiap wilayah di Spanyol. Cordoba, Sevilla, dan Akmeria pun menjadi sentra industri penting di kekhalifahan itu. Semua sektor itu menyumbang pemasukan yang begitu besar. Pendapatan kekhalifahan Cordoba mencapai lebih dari 12 juta keping dinar (koin emas) per tahun.
Pakar geografi Muslim al-Idrisi sangat mengagumi keberhasilan Khalifah Abdurrahman III dalam memimpin pemerintahan. “Cordoba sangat pesat dalam bidang keilmuan dan begitu giat dalam kesalehan,” ujarnya. Sang pakar juga menggambarkan betapa rakyat Cordoba di era kepemimpinan Abdurrahman III begitu memegang prinsip kejujuran.
Menurut al-Idrisi, masyarakat Cordoba yang hidup sejahtera di era kepemimpinan Abdurrahman III juga menggemari musik. Sang khalifah pun lalu membangun istana yang yang indah, yakni Istana Madinah az-Zahra sebagai simbol kebesaran dan kemegahan kekhalifahan yang dipimpinnya. Madinah az-Zahra yang terletak lima kilometer dari pusat Kota Cordoba itu diperuntukkan sebagai pusat pemerintahan Andalusia.
Sejarawan berkebangsaan Turki Zia Pasya melukiskan keindahan istana itu sebagai mukjizat yang belum pernah tergambar dalam benak pembangunan manapun sejak dunia ada. Sang khalifah tak hanya membangun istana yang megah, dia pun membangun kota Cordoba seakan-akan seperti Firdaus dunia.
Pada masa itu, di Cordoba terdapat 283 ribu unit rumah tinggal, 900 kamar mandi umum, 800 unit sekolah, serta 50 unit rumah sakit. Sebuah kota yang ideal. Pemerintahan Abdurrahman III telah menciptakan ketentraman bagi rakyatnya. Sepertiga dari penerimaan tahunan yang mencapai 6,245 juta keping emas digunakan untuk belanja negara. Sisanya, dialokasikan untuk pengembangan pertanian, industri, dan perdagangan.
Tanpa korupsi, pemerintahan Abdurrahman III mampu menciptakan sebuah negara yang bisa membuat rakyatnya hidup bahagia, damai, dan sejahtera.