Selasa 30 Aug 2022 20:00 WIB

OKI Serukan Dukungan Bagi Korban Banjir Pakistan, Afghanistan, dan Sudan

OKI Serukan Dukungan Bagi Korban Banjir Pakistan, Afghanistan, Sudan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
OKI Serukan Dukungan Bagi Korban Banjir Pakistan, Afghanistan, Sudan. Foto:   Orang-orang yang terkena dampak banjir di provinsi Sindh berlindung di pinggir jalan saat mereka menunggu bantuan setelah mencapai Quetta, provinsi Balochistan, Pakistan, 29 Agustus 2022. Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) pada 27 Agustus, banjir bandang dipicu oleh musim hujan yang lebat. hujan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di seluruh Pakistan sejak pertengahan Juni 2022. Lebih dari 33 juta orang telah terkena dampak banjir, kata menteri perubahan iklim negara itu.
Foto: EPA-EFE/FAYYAZ
OKI Serukan Dukungan Bagi Korban Banjir Pakistan, Afghanistan, Sudan. Foto: Orang-orang yang terkena dampak banjir di provinsi Sindh berlindung di pinggir jalan saat mereka menunggu bantuan setelah mencapai Quetta, provinsi Balochistan, Pakistan, 29 Agustus 2022. Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) pada 27 Agustus, banjir bandang dipicu oleh musim hujan yang lebat. hujan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di seluruh Pakistan sejak pertengahan Juni 2022. Lebih dari 33 juta orang telah terkena dampak banjir, kata menteri perubahan iklim negara itu.

IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Komisi Hak Asasi Manusia Permanen Independen (IPHRC) dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengumumkan mereka sangat menyesalkan hilangnya nyawa berharga, serta kehancuran infrastruktur dan mata pencaharian karena bencana banjir yang sedang berlangsung di Pakistan, Afghanistan dan Sudan.

Situasi tersebut diperkirakan akan memburuk, karena masyarakat dan infrastruktur yang tersisa harus berjuang mengatasi hujan deras yang terus berlangsung. Hal ini lambat laun akan mengakibatkan kehancuran, karena kekurangan pangan dan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Selasa (30/8/2022), IPHRC juga menekankan adanya laporan kekeringan berkepanjangan yang melemahkan di Somalia. Kondisi ini telah menyebabkan perpindahan sekitar 1 juta orang dan menyebabkan 7 juta orang kelaparan, memperburuk krisis kemanusiaan.

Komisi lantas menyoroti dalam beberapa dekade terakhir, perubahan iklim dan degradasi lingkungan telah berdampak buruk bagi jutaan orang dan ekosistem, sumber daya alam, serta infrastruktur tempat manusia bergantung.

Beberapa negara anggota OKI disebut-sebut sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. IPHRC mengatakan situasi saat ini sangat mengkhawatirkan, utamanya di negara-negara berkembang berpenghasilan rendah.

Jika kondisi tersebut berlanjut, hal itu dapat menjadi ancaman nyata bagi banyak komunitas yang berada di garis depan dalam mengalami dampak parah perubahan iklim.

Terakhir, IPHRC mengatakan mitigasi dampak perubahan iklim dan perlindungan mendesak dilakukan, terutama bagi masyarakat rentan. Penting untuk memastikan hak-hak dasar untuk hidup, kesehatan, makanan dan standar hidup yang memadai di daerah yang terkena dampak bisa terpenuhi.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2152716/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement