Ahad 04 Sep 2022 00:37 WIB

Tiga Solusi dari Buruh Terkait Kenaikan Harga BBM

Said berharap pemerintah secara transparan menunjukkan biaya produksi BBM.

Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua antre saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU kawasan Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. Tiga Solusi dari Buruh Terkait Kenaikan Harga BBM
Foto: ANTARA/Ampelsa
Sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua antre saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU kawasan Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah menetapkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku pada Sabtu 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB. Tiga Solusi dari Buruh Terkait Kenaikan Harga BBM

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan buruh memberikan sedikitnya tiga solusi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Presiden Jokowi pada Sabtu, pukul 14.30 WIB agar tepat sasaran sekaligus mengurangi kontraksi ekonomi masyarakat.

"Pertama, mengatur penggunaan BBM sesuai tahun pembuatan mobil," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga

Said menjelaskan sebagai contoh yakni kendaraan yang boleh menggunakan BBM bersubsidi salah satunya mobil pribadi keluaran 2005 ke bawah. Menurut Said, mayoritas pemilik mobil keluaran 2005 ke bawah merupakan kalangan berpenghasilan menengah ke bawah, sedangkan pemilik mobil keluaran terbaru dianggap mampu membeli BBM.

Solusi kedua, Said berharap pemerintah secara transparan menunjukkan biaya produksi BBM sehingga masyarakat bisa memprediksi kenaikan harga BBM sesuai pendapatan mereka. Said juga berharap pemerintah bisa menaikkan upah layak bagi pekerja terlebih dahulu agar masyarakat tak keberatan dengan keputusan kenaikan BBM.

Tak hanya itu, Said juga berharap pemerintah bisa menyiapkan energi alternatif lain sebagai pengganti BBM dengan harga terjangkau. "Mempersiapkan energi alternatif yang lebih murah, sehingga masyarakat mempunyai pilihan sehingga harga BBM akan turun," katanya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis darinya, Serikat Buruh akan berunjuk rasa terkait kenaikan harga BBM pada Selasa (6/9/2022). Nantinya aksi unjuk rasa ini akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta Pimpinan DPR RI berdiskusi dengan Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian. 

Pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp 5.150 rupiah per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. "Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB," kata Arifin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement