Selasa 06 Sep 2022 23:04 WIB

Arab Saudi tak Hanya Tawarkan Wisata Sejarah, Tetapi Juga Keindahan Laut

Keindahan bawah laut di Arab Saudi juga menjadi surga para pelancong

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi keindahan bawah laut Arab Saudi. Keindahan bawah laut di Arab Saudi juga menjadi surga para pelancong
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Ilustrasi keindahan bawah laut Arab Saudi. Keindahan bawah laut di Arab Saudi juga menjadi surga para pelancong

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi mungkin terkenal dengan bukit pasir yang mengalir tanpa batas dan pegunungan yang bergerigi. 

 

Baca Juga

Tetapi, negara petrodolar ini juga menjadi tuan rumah bagi lingkunga yang sejuk, sunyi, kaleidoskopik, serta penuh dengan kehidupan hewan dan tumbuhan.

 

Salah satunya adalah dunia bawah laut dari zona pesisir Kerajaan. Atraksi ini dengan cepat muncul sebagai tujuan scuba diving global, seiring dengan lonjakan jumlah penyelam Arab Saudi.

 

Di samping semua keajaiban dan keindahannya bawah laut, perlu diingat menyelam tanpa pelatihan yang tepat bisa berbahaya dan bahkan berakhir fatal.

 

Asosiasi Profesional Instruktur Selam, PADI, merupakan sebuah organisasi global yang berbasis di California. Mereka berusaha memberikan pelatihan dan sertifikasi, dan telah aktif di Kerajaan selama beberapa dekade.

 

Instruktur master PADI yang berbasis di Riyadh dengan pengalaman menyelam 20 tahun, Raul Asemestre, berusaha menjelaskan proses sertifikasi.

 

"Bagian pertama adalah tinjauan pengetahuan, yang merupakan aspek teori. Ini terdiri dari sembilan bab dengan tes di akhir, yang dilakukan manual atau daring," kata dia dikutip di Arab News, Ahad (4/9/2022).

Jika hasilnya memenuhi syarat, pelatihan dilanjutkan dengan terjun langsung di kolam renang. 

 

Tujuannya, untuk mempelajari 24 keterampilan, termasuk cara merakit peralatan selam, membiasakan diri dengan pengatur pernapasan, melepas peralatan, dan lainnya.

 

Setelah menyelesaikan pelatihan air terbatas, langkah berikutnya adalah pelatihan dan pengujian perairan terbuka yang sebenarnya, baik di Jeddah di pantai barat atau Alkhobar di Provinsi Timur.

Hal ini terdiri dari empat penyelaman selama dua hari, lagi-lagi melatih 24 keterampilan tersebut pada kedalaman kurang dari 60 kaki (18,2 meter).

 

“Ada rumus berapa menit Anda bisa bertahan di kedalaman tertentu, dan Anda harus mengikuti batas itu untuk menghindari penyakit dekompresi. Jika Anda masuk terlalu dalam dan muncul terlalu cepat, ada bahaya gelembung udara terbentuk di darah atau bahkan di otak, yang berpotensi mematikan," lanjutnya.

 

Dewasa ini, perhitungan semacam ini otomatis dilakukan pada komputer selam, yang dikenakan di pergelangan tangan seperti jam tangan.

 

Adapun total biaya pelatihan dan sertifikasi adalah antara 2,000 hingga 3,000 riyal Saudi atau senilai 500-750 dolar AS.

 

Semua perlengkapan, termasuk bodysuit, tangki oksigen, pengatur pernapasan, masker dan kaki sirip, dikenakan biaya tambahan. Namun, semua peralatan ini bisa disewa di salah satu dari banyak pusat penyelaman, yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir.

 

Kerajaan Arab Saudi sejauh ini telah terhindar dari konsep pariwisata massal, yang telah merusak garis pantai Mesir dan sebagian besar negara Mediterania. Perairan pantainya tetap terjaga jernih, dengan banyak lingkungan laut yang masih asli.

Baca juga: Mualaf Maryum, Masuk Islam Setelah Empat Kali Baca Alquran

 

 

Terumbu karang di sekitar Yanbu di pantai Laut Merah dan di sekitar pulau Farasan lebih jauh ke selatan, sangat spektakuler. 

 

Di dalamnya terdapat kerang warna-warni dan banyak spesies laut, termasuk hiu yang sebagian besar jinak, ikan kalajengking, pari manta dan bahkan sesekali muncul paus.

 

Menyelam di Kerajaan juga memiliki tujuan yang lebih serius. Sebuah tim arkeolog kelautan sedang menggali bangkai kapal Laut Merah abad ke-18, yang berasal dari Mesir. Diprediksi terdapat timbunan sekitar 2.000 benda pecah belah keramik.

 

Di sisi lain, Ausemestre telah memimpin sekelompok ahli geologi dalam survei lanskap bawah laut dan kehidupan yang dikandungnya, di wilayah dekat perbatasan Arab Saudi dengan Yordania.

 

Terlepas dari meningkatnya kegiatan menyelam yang ada, perlu diperhatikan lonjakan aktivitas manusia bawah laut ini membawa risiko kerusakan pada struktur sensitif kehidupan laut. Hal ini juga dapat mengancam kualitas yang membuat Arab Saudi unik sebagai tujuan penyelaman. 

 

Sumber: arabnews   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement