IHRAM.CO.ID, CALIFORNIA —Ekonomi halal mengalami tren peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan produk halal dari negara Muslim dan non Muslim. Seperti dilansir Iqna.ir pada Rabu (7/9/2022) Ini menurut analisis terbaru dari perusahaan konsultan bisnis yang berbasis di California Amerika Serikat yakni Frost & Sullivan, Peluang Pertumbuhan Ekonomi Halal Global.
Faktor utama yang mendorong industri halal adalah demografi populasi yang menguntungkan, kebijakan pemerintah, dan inisiatif sektor swasta.Meningkatnya permintaan non Muslim untuk makanan halal akan didorong oleh hubungannya dengan makan yang aman dan sehat, sementara fashion halal dan pariwisata juga harus menemukan penerimaan yang meningkat di antara konsumen non Muslim yang lebih konservatif.
Pasar untuk ekonomi halal global kemungkinan akan menyaksikan pertumbuhan yang mengesankan, mencapai 4,96 triliun dolar pada tahun 2030 dari 2,30 triliun dolar pada tahun 2020.
"Dengan tingkat perdagangan halal yang lebih tinggi dan keuangan Islam berpotensi mempercepat pembangunan infrastruktur, ekonomi halal siap untuk menjadi lebih terintegrasi dengan perdagangan global dan rantai pasokan. Selanjutnya, pemerintah memperkuat dukungan regulasi dan kebijakan melalui masterplan nasional dan perluasan cakupan sertifikasi, yang akan mendorong pertumbuhan industri halal,"
kata Neha Anna Thomas, Ekonom Senior di Frost & Sullivan.
"Transparansi dan ketertelusuran di sepanjang rantai nilai produk halal sangat penting. Karena itu, pemerintah harus mendorong adopsi teknologi canggih seperti blockchain dan Internet of Things (IoT) ketika mengembangkan masterplan ekonomi halal, sementara bisnis dapat bermitra dengan perusahaan rintisan teknologi," kata Thomas.
Untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar halal, pemerintah global harus berupaya menyatukan standar halal dan proses akreditasi untuk membantu mengurangi jumlah persyaratan sertifikasi dan mempromosikan perdagangan halal.
Produsen makanan harus berkolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk meningkatkan ketertelusuran dan transparansi sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen. Produsen obat global dan pemasok bahan baku harus memasukkan produk bersertifikat halal ke dalam penawaran mereka, berpotensi melalui usaha patungan, untuk memanfaatkan pertumbuhan permintaan farmasi halal dari negara-negara Islam.