IHRAM.CO.ID, NAWADA -- Bencana kekeringan saat ini sedang terjadi di India. Hal ini bahkan berdampak pada mengeringnya waduk dan munculnya sebuah masjid utuh yang telah terendam air selama lebih dari 30 tahun. Penduduk setempat di negara bagian distrik Nawada, Bihar, melaporkan sebuah masjid yang terendam di waduk selama lebih dari 30 tahun, telah terungkap secara utuh.
Dilansir di Newsweek, Selasa (13/9/2022), masjid itu ditemukan muncul di tengah sisa-sisa bendungan bendungan Phulwaria yang berlumpur. Foto yang beredar menunjukkan bagaimana struktur kecil itu naik sekitar 30 kaki di atas tanah ke puncak kubahnya, dengan tiga pintu masuk gapura di bawahnya.
Outlet berita Kashmir dan India, Kashmir Media Service (KMS), melaporkan penduduk setempat menyebut masjid itu sebagai Masjid Noori. Bangunan tersebut dilaporkan tenggelam setelah Bendungan Phulwaria dibangun pada 1985.
Menurut outlet berita The Leader Hindi, sejak itu bendungan digunakan untuk pertanian dan memasok air ke desa-desa. Namun, pembangunannya menyebabkan evakuasi masyarakat sekitar karena perkiraan kenaikan permukaan air. Penduduk setempat lantas pindah ke tempat lain, tetapi masjid itu dibiarkan berdiri yang akhirnya dibanjiri air.
Pada tahun-tahun berikutnya, terkadang muncul kemungkinan untuk melihat ujung masjid dari jauh. Tetapi ketinggian air yang turun cukup jauh tahun ini berhasil mengungkapkan bentuk bangunan lebih lengkap.
Kemunculan masjid tersebut lantas membuat banyak orang datang dan melihatnya dari dekat, meski dalam kondisi basah dan berlumpur. Dilaporkan bangunan itu benar-benar utuh meskipun terendam air selama beberapa dekade.
Usia pasti masjid ini pun menjadi bahan diskusi, menurut KMS. Ada yang mengatakan itu dibangun pada awal 1900-an dan mungkin berusia sekitar 120 tahun, berdasarkan arsitekturnya.
Sama seperti masa lalu masjid yang tidak pasti, begitu pula masa depannya. Tidak diketahui apakah sekarang masjid ini bisa dipindahkan ke tempat lain, atau dibiarkan tenggelam kembali ketika permukaan air akhirnya meningkat.
Untuk saat ini, kondisi kekeringan masih menghantui negara tersebut. Pada 8 September, pemerintah India memberlakukan pembatasan ekspor beras setelah curah hujan musim yang lebih rendah dari rata-rata membatasi penanaman.
India diketahui mengekspor beras ke lebih dari 150 negara dan menyumbang lebih dari 40 persen pengiriman global. Keputusan pembatasan tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga pangan.