IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengupayakan harga tiket pesawat bisa turun mulai dari relaksasi jasa pelayanan pesawat, kampanye untuk terbang di hari biasa, hingga promo tiket.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiarto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI mengatakan upaya menekan tingginya harga tiket pesawat memang membutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak.
"Dari internal, kami juga sudah memberikan kebijakan tarif PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) nol rupiah untuk landing, parkir, dan penempatan pesawat. Jadi ada stimulus dari kami nol rupiah untuk bandara di UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara). Kalau yang BUBU (Badan Usaha Bandar Udara) beda lagi," katanya, Selasa (13/9/2022).
Di sisi lain, pemerintah juga terus mengimbau masyarakat agar bisa menggunakan waktu bepergian tidak pada waktu-waktu puncak. Hal itu dilakukan untuk bisa mendukung load factor (keterisian) di jadwal non-premium.
"Nah, perjalanan yang tidak urgent bisa bergeser pada waktu-waktu non prime schedule," katanya.
Isnin juga mengatakan promo tiket pesawat yang dilakukan oleh mitra perbankan juga bisa membantu menstabilkan harga tiket. "Alhamdulillah kami melakukan evaluasi terkait penurunan tiket setelah kami lakukan beberapa kampanye, itu ada beberapa penurunan harga tiket berkisar 7-8 persen, pada waktu yang bukan peak itu turunnya lumayan," katanya.
Isnin mengatakan tengah mengajak mitra kerja untuk bisa bekerja sama dalam membantu relaksasi PPN tiket dan avtur. Namun, ia mengatakan upaya tersebut masih dalam proses.
"Mudah-mudahan apakah harga avtur turun duluan atau kita memerlukan relaksasi, ini kami selalu pantau avtur untuk kebijakan terkait tarif ini," katanya.
Isnin mengatakan Kemenhub juga melakukan kolaborasi dengan pemda untuk menjaga konektivitas penerbangan di luar Jawa. "Beberapa berhasil menjaga konektivitas untuk penerbangan di luar Jawa. Alhamdulillah ada hasil walaupun belum menggembirakan dan pesat," katanya.